Waingapu.Com – Beras bantuan rawan pangan dan juga dalam kaitan dengan Covid 19 untuk warga penghuni kawasan transmigrasi lokal (Translok) di Sumba Timur – NTT telah terdistribusi atau disalurkan. Demikian diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja setempat, Nico Pandarangga kepada wartawan ketika ditemui di ruang kerjanya beberapa hari lalu. Tak hanya beras bantuan yang tersalurkan tapi juga disertai bantuan peralatan kesehatan dalam kaitan dengan pandemi covid berupa hand sanitizer dan obat-obatan khusus pada dua lokasi transmigrasi yang diserahkan secara simbolis oleh Bupati Sumtim di Kotak Kawau.
“Sebanyak 21,3 ton beras yang telah disalurkan pada warga di kawasan transmigrasi. Yang terakhir disalurkan adalah untuk warga di Transmigrasi Laimbaru desa Laindeha, Kecamatan Pandawai,” jelas Nico Pandarangga yang kala itu didampingi Yulianus Laki Amah, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Kawasan Transmigrasi.
Yulianus kala itu juga memaparkan rincian jumlah kepala keluarga (KK) yang berhak menerima pada setiap kawasan Transmigrasi. “Di Rumbu Yubuwai sebanyak 100 KK sebanyak enam ton, SP 5 juga di Rumbu sebanyak 30 KK sebanyak 1,8 ton dan Di Palahonang pada 25 KK beras yang tersalurkan sebanyak 1,5 ton. Di Palahanonang saat itu disitribusikan bersama DPRD Propinsi,” paparnya.
Untuk Kawasan Laimbaru – Laindeha, warga transmigran dis sana juga atas kesepakatan membagi beras bantuan dimaksud untuk warga diluar kawasan. “Untuk kawasan Laimbaru peruntukannya untuk 200 KK sebanyak 12 ton. Dalam pembagiannya memang diutamakan warga trans dimana per KK mendapatkan 60 kilogram, sisanya dibagi pada warga sekitarnya engan diatur oleh Kepala Desa,” jelas Yulianus sembari menambahkan, untuk kawasan Trasnmigrasi Laimbaru, sebelum pembagian beras dilaksanakan, selama lebih dari tiga hari warga trans bersama warga sekitarnya melakukan kerja bakti untuk perbaikan sanitasi dan air bersih. (ion)