Bupati Sumba Timur Tegaskan Stunting Masih jadi Masalah Krusial Selain Pajak juga Rawan pangan

oleh
oleh

Waingapu.Com – Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing menegaskan stunting masih menjadi masalah krusial yang harus ditangani pihaknya. Penanganannya tidak hanya berharap pada pemerintah namun harus pula melibatkan peran serta masyarakat dari ragam elemen. Hal itu disampaikan saat memberikan arahan ketika melakukan pelantikan Kepala Desa Kadumbul yang merupakan rangkaian kegiatan berkantor di Kecamatan pekan lalu.

Selain persoalan stunting, pajak dan rawan pangan sebut Khristofel juga menjadi persoalan krusial di Sumba Timur. Sehubungan dengan ragam permasalahan itu pihaknya berharap Camat dan Kepala Desa harus rajin turun ke masyarakat untuk memberikan pencerahan dan motivasi pada warganya.

“Kondisi kini memang sulit, tidak hanya kita di daerah tapi juga Nasional. Namun jika kita mau harap banya tentu kita juga harus mau memberi. Karena itu Camat dan Kepala Desa hendaknya rajin turun ke bawah beri pemahaman kepada masyarakat untuk membayar pajak. Kita ingatkan pada warga bahwa bayar pajak itu bukan dosa tapi merupakan kewajiban,” tandas Khristofel.

Baca Juga:  Hari Ini Umbu Ngadu Ndamu Dilantik Sebagai Penjabat Sekda Sumba Timur

Pemerintah Nasional sebut Khristofel juga sedang menghadapi berbagai persoalan ke depannya. Diantaranya pada tahun 2024 mendatang ada Pilpres dan Pileg yang pendanaannya juga bersumber dari APBN. Hal itu sebut dia perlu untuk disampaikan karena dirinya menyadari bahwa warga dan pemerintahan di bawah mengharapkan ada intervensi pusat dalam penanganan stunting dan rawan pangan serta pembangunan sarana prasarana. 

“Itu hak kita untuk meminta dan berharap tapi tentu harus dibarengi pula dengan kewajiban yakni membayar pajak,” tegasnya. 

Di kesempatan lainnya pada wartawan, Bupati Khristofel menjelaskan bahwa salah satu langkah yang dilakukan pemerintah daerah dalam menekan angka stunting adalah penugasan pada para pimpinan perangkat daerah untuk menjadi orang tua asuh bagi penderita gizi buruk dan stunting. Sealin itu adapula langkah inovatif untuk percepatan penurunan stunting yang terintegrasi dalam sebuah bentuk aplikasi. Ana Hamu merupakan nama aplikasi dimaksud, dimana diharapkan bisa memperkuat kolaborasi dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting antar perangkat daerah terkait. Aplikasi inipun terkoordinasi secara langsung dan realtime dengan Bupati. (ped-ion)

Baca Juga:  Kepoin GenBest: Peduli Nutrisi & Sanitasi, Wujudkan Indonesia Bebas Stunting

   

Komentar