Waingapu, Jamkesnews – Agustina Hege Kalla (69) yang merupakan istri dari pensiunan anggota TNI divonis mengidap penyakit hipertensi. Penyakit ini dapat terjadi ketika tekanan darah yang mengalir di dalam tubuh kita menjadi lebih tinggi dan diatas tekanan darah normal yang dianjurkan. Biasanya, tekanan darah yang normal pada manusia berkisar pada angka 120–140 mmHg untuk kisaran besaran yang di atas (sistolik), dan 80–90 mmHg untuk kisaran besaran di bawahnya (diastolik).
Agustina mengatakan bahwa dirinya sudah bertahun-tahun mengidap penyakit hipertensi dan setiap bulannya harus kembali ke Dokter Keluarga untuk mengambil obat. Sebagai istri Pensiunan Anggota TNI, ia terdaftar program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) segmen Penerima Pensiun TNI (PP TNI).
Salah satu kemudahan dari program JKN-KIS yaitu adanya Program Rujuk Balik (PRB). PRB adalah Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan jangka panjang yang dilaksanakan di Faskes Tingkat Pertama atas rekomendasi/rujukan dari Dokter Spesialis/Sub Spesialis yang merawat. Sudah 2 tahun ini Agustina menjadi peserta PRB. Dimasa pandemi Covid 19 seperti saat ini, demikian kata dia, kemudahan juga bisa tetap dinikamatinya, juga kenyamanan selama tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
“Sebagai penderita hipertensi memang banyak pantangan makanan yang harus saya jaga, dan tentunya rutin mengonsumsi obat yang telah diberikan dokter. Selama menggunakan JKN-KIS tidak ada masalah dalam pelayanan dan biaya pengobatan. Apalagi dengan adanya Program Rujuk Balik. Obat saya terima setiap bulannya dan antri di Dokter Keluarga pun nyaman, jadi nggak terasa capek,” urai Agustina.
Salah satu manfaat PRB adalah meningkatkan kemudahan akses pelayanan kesehatan, meningkatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif, meningkatkan hubungan dokter dengan pasien dalam konteks pelayanan, dan memudahkan untuk mendapatkan obat yang diperlukan. Agustina merasakn manfaat dan kenyamanannya. Ia juga menambahkan bahwa selama berobat, dirinya tidak pernah dipungut biaya sepersen pun, termasuk pengambilan obat hipertensinya.
“Program JKN-KIS ini memang banyak membantu dan memiliki manfaat yang sangat besar buat kita, karena program gotong-royongnya. Bagaimana jadinya kalau tidak ada program JKN-KIS, karena biaya berobat saat ini pasti mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Sementara kalau menggunakan JKN-KIS, setiap berobat cukup dengan menunjukan kartu KIS, syukurnya tidak pernah repot, tidak pernah dipersulit, aman saja pokoknya. Jadi, satu bulan itu saya dapet 30 tablet. Semuanya itu gratis, saya tidak membayar apa-apa,” ungkapnya.
Agustina senantiasa mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah menyelenggarakan program JKN-KIS yang sangat bermanfaat tidak hanya bagi dirinya sendiri namun bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Di akhir wawancaranya dengan tim jamkesnews, ia mengungkapkan sangat bersyukur karena dapat menjadi bagian dari program JKN – KIS yang telah membuat ia selalu tenang tanpa khawatir apabila sakit, karena sudah memiliki perlindungan kesehatan. (DM/kl)