Waingapu.Com – Pesona kampung adat Priayawang-Rende di Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur (sumtim), NTT, sudah sejak lama menarik minat wisatawan dalam dan luar negeri, setiap kali berkunjung ke Sumtim. Agar lebih menarik dan berkesan, beberapa tahun silam, pemerintah membangun lopo-lopo atau gazebo di sisi kanan jalan nasional Waingapu-Baing. Awalnya tempat ini benar-benar asri dan menjadi salah satu lokasi parkir dan juga istirahat para pengunjung pasca maupun pra mengakrapi pesona Praiyawang, ataupun warga yang kebetulan melintasi jalanan ini diluar tujuan berwisata. Namun kini, gazebo di tepian jalan itu kini terkesan ditepikan.
“Sayang sekali eee terkesan macam tidak terawat dan terlantar begitu saja, atapnya sudah mulai rusak, dindingnya bolong. Juga di dalamnya ada banyak sampah bahkan kotoran hewan,” ungkap seorang rekan wartawan yang kebetulan mampir di lokasi ini pasca melakukan liputan di Kecamatan Pahunga Lodu, yang merupakan tetangga Kecamatan Rindi, beberapa waktu lalu.
Niat hendak rehat sejenak menikmati minuman dan menyulut rokok, juga melenturkan tubuh yang terasa letih, sontak ‘menguap’ begitu melihat kondisi itu. Tak hanya lopo yang nampak tak terawat, halaman depannya juga tak sedap dipandangi karena tingginya rerumputan.
“Kontras sekali dengan Susana di dalam kampung tadi, rumah adat yang megah, kubur megalith yang memikat. Sayang sekali jika di sini justru seperti ini. Padahal kalau mau lebih dirawat pemerintah desa sini bisa menetapkan lokasi ini sebagai lahan parkir. Jadi kendaraan pengunjung tidak harus langsung ke kampung tapi parkir dan turunkan penumpang di sini,” tutur pendapat dan harapan rekan seperjalanan dan sperofesi tadi.(ion)