Dua Metode ISOTER di Sumba Timur, Kunci Sukses Penurunan Level PPKM

oleh
oleh
Dandim

Waingapu.Com – Dua metode Isolasi Terpusat (ISOTER) menjadi kunci suksesnya Kabupaten Sumba Timur, NTT dalam meraih hasil positif dalam penangangan Covid-19. Jika sebelumnya wajib menerapkan PPKM Level IV (empat) terhitung sejak Selasa (07/09) berhasil turun dua level sekaligus atau turun menjadi daerah yang menerapkan PPKM level II (dua). Hasil positif itu ‘dikukuhkan’ dengan Intruksi Menteri Dalam Negeri nomer 41 tahun 2021.

“Isoter di sini dilakukan dalam dua metode yaitu berbasis lokasi dan Isoter berbasis pola. Isoter dilakukan dengan menerapkan konsep tracing dan testing terpadu oleh tim Satgas dari unsur Dinas Kesehatan, Babinsa dan Babinkamtibmas juga Pol PP dan aparat desa. Penanganan yang komprehensif dimana setelah tracing berhasil, ditindaklanjuti dengan testing lalu langsung dipisahkan untuk Isoter,” papar Letkol (Czi) Dwi Joko Siswanto, Wakil Ketua satgas Covid-19 Sumba Timur, kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (07/09) pagi lalu.

Baca Juga:  Gerai Vaksin PRESISI POLRI Sudah Vaksinasi Lebih dari 85 Ribu Warga Sumba Timur

Dwi Joko, yang juga Dandim 1601 Sumba Timur itu lebih lanjut mengatakan, hasil positif itu diraih berkat kerja keras semua elemen yang terlibat termasuk warga masyarakat. Selain itu juga dijelaskan bahwasannya indikator untuk turunnya level itu adalah penurunan tingkat Bed Occupancy Rate (BOR) hingga 18 persen. Tak hanya itu, peningkatan angka kesembuhan hingga 90 persen dan angka kematian stagnan di dua persen juga jadi indikatornya.

Selepas ditemui wartawan, Dandim 1601 itu juga berkesempatan melepaskan peluncuran bansos beras sebanyak 20 ton bagi warga di Sumba Timur yang terdampak pandemi Covid-19. Bansos itu merupakan prakarsa Pangdam IX Udayana dan Danrem 161 Wirasakti. Dari total beras bantuan itu, sebanyak satu ton ditujukan bagi warga di Pulau Salura, yang merupakan wilayah terluar dan berbatasan laut langsung dengan Australia.

Baca Juga:  Perawat di Sumba Timur Harus Bertanggungjawab pada Tugasnya, Jika Lalai akan Ditindak

“Yang lalu kami salurkan 500 kilogram beras, kali ini disalurkan lagi satu ton. Mereka di sana menjadi garda terdepan di batas negeri. Mereka saudara sebangsa kita yang tentunya perlu juga untuk mendapatkan bantuan,” tandasnya. (ion)

Komentar