Djera Ata Luda (63) tengah menjalani proses cuci darah alias hemodialisa di Rumah Sakit Lindimara Kota Waingapu sewaktu disambangi tim customer visit BPJS Kesehatan Cabang Waingapu. Terlihat anaknya Nday Mabati duduk di sampingnya menemani proses cuci darah tersebut.
“Ibu ini sudah cuci darah sebanyak 12 kali dan Puji Tuhan tidak ada dipungut biaya sama sekali. Dari berawal berobat sampai sekarang saya tidak mengeluarkan biaya sepeserpun” ujar Nday Mabati.
Djera Ata adalah salah satu dari ribuan peserta JKN-KIS yang telah tertolong berkat gotong royong seluruh penduduk Indonesia melalui iuran JKN-KIS. Tak pernah terbayangkan olehnya, bagaimana jadinya jika ia tak menjadi peserta JKN-KIS. Entah berapa biaya yang harus ia keluarkan untuk cuci darah yang setidaknya harus ia jalani seminggu dua kali agar kondisinya tetap prima.
“Saya sudah tua dan sakit-sakitan, bersyukur merasa mudah sekali ketika harus cuci darah 2 kali dalam seminggu. Kalau tidak ada program JKN-KIS dari BPJS Kesehatan ini tidak terbayang apakah saya masih bisa bertahan atau tidak. Terima kasih saya dan keluarga saya ucapkan bagi semua peserta JKN-KIS yang sudah menyelamatkan nyawa saya dengan gotong royong membayar iuran,” kata Djera.
Djera berharap program JKN-KIS bisa terus berlangsung, agar bisa menolong orang-orag yang membutuhkan seperti dirinya. Dia juga sangat berterima kasih sekali atas pelayanan yang telah diberikan selama berobat menggunakan JKN-KIS. Karena telah dilayani dengan baik.[*]
Informasi lebih lanjut hubungi:
Humas BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan Kantor Pusat
+62 21 424 6063
humas@bpjs-kesehatan.go.id
Website : www.bpjs-kesehatan.go.id
Twitter : @BPJSKesehatanRI
Instagram : @bpjskesehatan_ri
Facebook : BPJS Kesehatan
Youtube : BPJS Kesehatan
Kompasiana : BPJS Kesehatan
Kaskus : bpjskesehatan