Hama Ulat Serang Jagung, Warga Laindeha Resah & Kuatir Gagal Panen

oleh
oleh
Hama Ulat

Waingapu.Com – Ratusan hektar tanaman jagung di desa Laindeha, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) – NTT, diserang hama ulat. Warga setempat menjadi resah dan kuatir akan gagal panen, karena serangan ulat begitu masif terjadi di kebun-kebun mereka. Selain berupaya memerangi hama ulat dengan cara manual warga juga menaruh harapan, adanya bantuan pestisida untuk penanganan hama ini dari instansi terkait.

Marthen

“Ini ulat nari kami biasa kasih nama begitu atau kataru nari. Dia serang jagung saat usia dua atau tiga minggu Pak. Dia serang dari pucuk sampai batang. Jadi jagung akan sulit untuk berbunga dan mengeluarkan buah nanti,” kata Marthen Ny. Wolang, salah seorang warga Laindeha yang ditemui media ini beberapa hari lalu.

Baca Juga:  Dengan Pompa Hydram, 400 Hektar Lahan Warga Laindeha Akan Diairi

Marthen yang juga merupakan ketua salah satu kelompok tani setempat itu juga menjelaskan, lahan yang dia kelola bersama anggota kelompok lainnya seluas 25 Hektar. Dan dari luasan itu, sekira 15 hektar telah diserang oleh hama ulat nari itu.

“Kalau sekarang yaa paling kita anggota kelompok pilih-pilih atau cari ulatnya dari pohon ke pohon, kami mau semprot juga tidak ada obat. Ini baru kali terjadi banyak begini pak, tahun-tahun lalu tidak ada hama begini,” pungkas Marthen.

Jhony

Jhony Marambatana, Kepala Desa (Kades) setempat yang ditemui di sekitar lahan petani lainnya, kepada media ini menjelaskan, dari 16 kelompok tani di desanya, delapan kelompok tani telah melaporkan dan telah terdeteksi lahan jagungnya diserang hama ulat.

Baca Juga:  Sampah yang Dibuang di Luar TPA Laindeha Sebagian Besar Berasal dari PT. MSM

“Ada 16 kelompok tani di sini, delapan kelompok tani lahan jagungnya sudah kena serangan hama ulat ini. Diperkirakan lahan yang sudah diserang mencapai lebih dari 30 hektar,” jelas Jhony.

Jika tidak segera diberantas, demikian lanjut Jhony, adalah sebuah keniscayaan, gagal panen secara total akan dialami oleh warga yang lahannya terserang hama ulat itu. “Sekarang memang masih sebatas tiga puluhan hektar, jika tifak segera diberantas hama ini, tentu akan kian meluas, karena penyebarannya cukup cepat, sudah tentu ancaman bagi kurang lebih tiga ratusan hektar kebun jagung warga secara keseluruhan,” tandasnya. (ion)

Komentar