Waingapu.Com – Terhitung Rabu (17/02) Gidion Mbilidjora dan Umbu Lili Pekuwali, resmi tidak lagi menjabat Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) – NTT. Kedua figur yang lekat dengan sapaan GBY dan ULP oleh warga itu, kini menjadi layaknya masyrakat kebanyakan atau warga biasa. Adalah Domu Warandoy, Sekretaris Daerah (Sekda) Sumtim, yang kemudian akan menjalankan tugas sebagai Pelaksana Harian (Plh) Bupati, hingga nantinya Bupati dan Wakil Bupati terpilih dilantik. Pasca tidak lagi menjabat sebagai figur nomer satu dan dua di tanah Matawai Amahu Pada Njara Hamu, apa yang sekiranya akan dilakukan keduanya dalam mengisi hari-harinya?
Ditemui selepas serah terima jabatan bupati yang dihelat di aula Setda Sumtim, Rabu (17/02) siang lalu, kepada wartawan, GBY menyatakan akan kembali mengakrapi hobinya.
“Saya istirahat dulu, capai. Tapi capai untuk masyarakat tidak apa-apa. Mungkin cari aktifitas lain, mungkin bertani, karena itu hobi. Bertani dan beternak itu hobi, jadi jalan terus,” katanya.
GBY yang kala itu didampingi sang isteri, Rambu Kahi Yani, juga menyatakan terima kasih atas pada warga dari berbaagai elemen yang telah mendukungnya sejak menjadi Wakil Bupati dan Bupati hingga akhir masa jabatannya. Kala dimintai pesannya untuk warga, sehubungan dengan adanya intrik antar warga yang sebelumnya terjadi pra maupun pasca Pilkada, dia meminta warga untuk kembali bersatu hati membangun Sumtim.
“Namanya Pilkada itu sudah berlalu, kalaupun dulu kita beda pilihan, bahkan di keluarga sendiri ada yang beda pilihan. Tapi ini sudah selesai, tinggal pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Apa yang dikatakan oleh Pak Khris dan Pak David ketika ditetapkan oleh KPU bahwa sekarang tidak ada lagi namanya SEHATI atau KOBUL, tapi semuanya warga Sumba Timur yang harus mereka layani berdua, saya kira itu bagus dan membuat kita nyaman semua,” tutupnya.
Sebelumnya, ULP juga menyatakan apa yang akan dilakukannya ke depan pasca tidak lagi menjadi Wabup Sumtim. Dikatakan dia akan fokus dalam habitatnya sebagai politisi.
“Kita kembali ke habitat kita sebagai orang yang berada di kepartaian, membenahi manajemen partai. Supaya bagaimana partai bisa memberikan kontrisbusi yang baik melalui kader-kadernya di legisltatif, pemerintahan demi kepentingan masyarakat agar lebih diperhatikan,” ungkapnya.
Ditanya sikapnya juga kader partai Golkar Sumtim yang dipimpinnya, apakah ke depan akan mengambil posisi yang bersebrangan atau oposisi dengan Bupati dan Wakil Bupati terpilih? ULP menyatakan siap untuk mendukung plus memberikan saran dan kritik.
“Kami tetap memberikan ruang yang baik bagi pimpinan daerah yang baru agar juga bisa melaksanakan program – program dengan baik. Saran dan kritik itu perlu juga, saya rasa penting, akan tetap disampaikan untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya.
Ceremonial penyerahan jabatan Bupati kala itu selain dihadiri oleh para anggota Forkopimda, saat penanda tanganan berita acara dan penyerahan memori jabatan dari GBY ke Domu Warandoy, didampingi Umbu Kahumbu Nggiku, selaku Wakil Ketua DPRD Sumtim. Hadir pula ketua DPRD Ali Oemar Fadaq, sejumlah pimpinan OPD, tokoh masyarakat, agama dan pemuda.
Acara ini tidak dihadiri oleh Khristofel Praing, sebagai Bupati terpilih. Namun David Melo Wadu, Wakil Bupati terpilih hadir dengan setelan jas berbahan dasar kain tenun ikat khas Sumtim jenis Kombu. Kegiatan dilangsungkan sederhana dan terbatas, serta penerapan Protokol Kesehatan cukup ketat. Kondis ini dikarenakan kota Waingapu dan juga Kambera masih berada dalam zona merah sebaran dan penularan Covid-19. (ion)