Jago Merah Hanguskan Gudang Alat Bekas RSUD URM – Waingapu

oleh
oleh
Gudang RSUD Umbu Rara Meha Terbakar

Waingapu.Com – Gudang alat bekas dan juga tempat penyimpanan arsip-arsip lama RSUD Umbu Rara Meha (URM) – Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, ludes terbakar. Amukan jago merah itu terjadi Jumat (06/08) sekira pukul 16:45 WITA. Upaya pemadaman api telah dilakukan oleh karyawan dan juga Satuan Pengamanan (SATPAM) RSUD namun api baru benar-benar berhasil dijinakan sekira pukul 18:05 WITA. Demikian informasi yang diterima media ini dari AKBP. Handrio Wicaksono, Kapolres Sumba Timur melalui aplikasi WhatsApp malam lalu.

“Saksi Kristina Ndapa yang merupakan petugas dapur RSUD menjelaskan kepada aparat, saat itu dia sedang berada di dapur untuk memasak. Tiba – tiba dilihatnya kepulan asap yang keluar dari atap seng gudang yang berada tepat di belakang Dapur Rumah Sakit Umum serta mendengar bunyian terbakar dari belakang dapur,” jelas Handrio. Kemudian saksi, kata Handrio berteriak dan memanggil SATPAM.

Baca Juga:  Luku Waibara di Waijillu Meluap, Warga Dua Desa Sekitar DAS Mengungsi 
Gudang RSUD Umbu Rara Meha Terbakar

Alat Pemadaman Api Ringan (APAR) telah digunakan SATPAM, namun api tetap membesar, sehingga bangunan dan isinya ludes.

“Polres menurunkan mobil AWC yang mana kemudian bersinergi dengan Pemadam kebakaran Pemkab, dan TNI juga karyawan RSUD bahu membahu memadamkan api,” jelas Handrio sembari menjelaskan aparat Polres saat itu dipimpin oleh Iptu. Heribertus Sidi dan dari unsur Pemkab melibatkan lima unit mobil tangki.

“Bersama ini saya tegaskan bahwa yang terbakar merupakan gudang tempat penyimpanan barang bekas pakai atau rusak, maupun arsip-arsip lama yang sudah tidak terpakai. Sampai saat ini kami masih belum mengetahui penyebab pastinya juga taksasi kerugian yang dialami RSUD,” pungkas Handrio.

Baca Juga:  Pastikan Pelayanan Aparat Pemerintah On The Track, Bupati Sumba Timur Kunker ke Pulau Salura

Kepada wartawan, Direkris RSUD URM Waingapu, Lely Harakai, menjelaskan, gudang yang terbakar tersebut merupakan bangunan darurat dengan dinding seng untuk mengamankan barang-barang yang rusak dan sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Barang-barang di dalamnya merupakan bantuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Karena barang-barang tersebut adalah bantuan dari pusat (Kementerian Kesehatan), kata Lely, pemusnahannya harus diproses hibah terlebih dulu ke pemerintah daerah. Karena itu, saat menunggu proses tersebut barang-barang tidak terpakai ini disimpan di gudang sementara tersebut.

“Ada tempat tidur rusak, sofa rusak, tabung oksigen yang rusak, dan lainnya,” tandasnya. Sedangkan terkait kondisi pasien yang sedang dirawat, dirinya menegaskan peristiwa itu tidak sampai menimbulkan kepanikan pasein di ruangan-ruangan perawatan. (ion)

Baca Juga:  Menteri KKP Tinjau Kesiapan Lokasi Tambak Udang Modern di Sumba Timur

Komentar