Waingapu.Com – Rapat koordinasi penanganan Covid-19 Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) – NTT, Rabu (20/01) siang lalu mendapati suatu fakta, dimana Dinas Kesehatan setempat mengaku kehabisan stok alat untuk melakukan rapid test antigen. Sehubungan dengan hal itu, Dandim 1601 Sumtim, Letkol (Czi) Dwi Joko spontan menjanjikan bantuan.
”Kami bantu 100 alat rapid test antigen, kebetulan masih ada di kami. Ini sisa bantuan dari bapak Pangdam IX Udayana, semoga bisa dioptimalkan pemanfaatannya,” ungkap Dwi Joko, kepada wartawan media ini selepas memimpin rappat koordinasi bersama Sekda Sumtim, Domu Warandoy yang dihelat di aula Setda. Setempat itu.
Untuk diketahui, bantuan 100 alat rapid test antigen itu, merupakan kelanjutan dari bantuan yang disalurkan oleh pangdam IX Udayana beberapa pekan lalu.
“Yang lalu kami telah salurkan bantuan serupa dari Pangdam sebanyak 700 alat rapid test antigen, tapi telah terpakai habis oleh Dinas Kesehatan sesuai dengan peruntukannya,” papar Dwi Joko.
Sebelumnya seusai rapat dimaksud, Kepala Dinas Kesehatan Sumtim, Chrisnawan T. Haryantana melalui Tinus Njurubaha, Sekreataris Dinas Kesehatan setempat menyatakan habisnya stok alat rapid test antigen. Padahal peralatan ini sangat dibutuhkan untuk mendeteksi lebih dini atau proses tracing terkait penyebaran dan penularan Covid-19. Rapid test antigen sendirimerupakan satu alat atau metode yang direkomendasikan WHO.
“Yaa kita memang di Dinas sudah habis stoknya, tapi kalau di RSUD Umbu Rara Meha kemungkinan masih ada,” kata Tinus.
Sehubungan dengan hal itu, Dinas Kesehatan telah mengajukan anggaran belanja atau pengadaan rapid test antigen dan juga APD. “Kemarin untuk rapid test antigen kami pesan 150 box. Yang mana satu box isi 25,” imbuhnya.
Lebih lanjut ungkap Tinus, selain untuk belanja peralatan rapid test antigen, juga untuk belanja APD plus pembiayaan lainnya seperti biaya hotel dan karantina, untuk menampung warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. “Kami anggarkan lebih ekitar enam miliar. Sudah kami masukan rincian anggarannya ke Bupati dan Dinas Keuangan,” timpalnya.
Perkembangan penyebaran Covid-19 di Sumtim kian mencemaskan. Jika merujuk data terakhir yang terpublish Posko Percepatan Pencegahan Penanganan Covid-19 Sumba Timur, hingga Rabu (20/01) petang, terjadi penambahan 21 kasus baru warga yang terpapar Covid-19. Dengan penambahan itu secara akumulatif jumlah kasus positif Covid-19 menjadi 231 orang. Dari jumlah itu, 10 di antaranya meninggal dunia, dan 161 orang di antaranya masih harus jalani isolasi serta perawatan di RSUD dan Hotel Cendana. (ion)