Pertama Kali, RSUD URM – Waingapu Operasi Empat Pasien Hydrocephalus

oleh
oleh
Kunjungan Bupati

Waingapu.Com – Dibalik keprihatian akan kondisi empat anak dan bayi yang menderita hydrocephalus, sebuah catatan sejarah ‘terukir’ di RSUD Umbu Rara Meha (URM) – Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) – NTT. Betapa tidak, fasilitas kesehatan terbesar di Pulau Sumba itu, Senin (19/04) lewat sinergitas dengan dokter specialis dari RSUD WZ Yohanes – Kupang, ruang operasi RSUD URM – Waingapu dilaksanakan operasi pada pasien hydrocephalus untuk pertama kalinya.

Adapun keempat anak dan bayi yang didera hydrocephalus itu telah dan akan menjalani perawatan pra maupun pasca operasi. Operasi untuk mengeluarkan cairan yang ‘berlebih’ di kepala anak dan bayi penderita itu bukanlah sebuah perkara mudah. Karena itu, kehadiran Bupati Sumtim, Khristofel Praing bersama rombongan pejabat Pemkab. setempat tak dinyana membawa sukacita plus motivasi bagi keluarga pasien.

Upaya dan harapan orang tua untuk kesembuhan buah hati mereka direspon pemerintah Sumtim juga pihak-pihak yang terpanggil nurani kemanusiaannya untuk memberikan donasi. Hal itu ditegaskan Bupati Khristofel kepada wartawan di sela-sela membezuk dan memotivasi keluarga pasien di ruang Vena II RSUD URM – Waingapu.

Baca Juga:  Seorang Perawat Terkonfirmasi Positif Covid-19, UGD RSUD URM Hentikan Pelayanan

“Pemerintah harus menemukan persoalan-persoalan yang ada dimasyarakat. Dan kita pemerintah harus hadir memastikan untuk memberikan solusi dan atau menyelesaikan persoalan itu. Dan kebetulan satu anak saya temukan di Kelurahan Kambaniru dan saya komunikasikan dengan dokter juga beberapa orang yang terpanggil secara kemanusiaan. Dan mereka meresponnya dengan baik. Terima kasih tim dokter terima kasih juga untuk pak Andreas Budiman dan ibu Sherly Budiman,” jelas Khristofel.

Ana Kore, salah satu ibu dari seorang bayi pasien hydrocephalus kepada wartawan menjelaskan, anaknya sejak usia tiga bulan telah menampakan gejala hydrocephalus. Tetapi keterbatasan yang dimiliki, barulah bisa ditangani dengan operasi hari ini.

“Dari umur tiga bulan sakit, sekarang umurnya satu tahun sebelas bulan. Kami keluarga diberitahu pak Bupati nanti akan diupayakan pengobatannya. Puji Tuhan hari ini terlaksana dan akan dioperasi,” ungkap Ana, lalu kemudian berupaya menenangkan buah hatinya yang menangis memohon belaian sang bunda.

Baca Juga:  Festival Wai Humba IX di Parengu Wundut Lahirkan 11 Rekomendasi  

Ada pula Yohana, ibu dari seorang anak berusia 10 tahun asal Anakalang, Kabupaten Sumba Tengah, yang menuturkan telah melakukan sejumlha upaya untuk kesembuhan puteranya.

“Kami sempat bawa ke Bali namun belum sepenuhnya sembuh. Kami datang sekitar satu minggu lalu, lalu di CT Scan ternyata masih ada cairan di kepalanya dan perlu untuk dikeluarkan kata dokter, syukur ada dokter spesialis dan juga sudah bisa di RSUD ini,” tuturnya lalu membujuk anaknya agar tidak memainkan selang infuse yang menggantung dan menemmpel di tangan puternya.

Dokter Donny Argie, Sp.BS, selaku ketua tim dokter, kepada wartawan didampingi Lely Harakai, Direktris RSUD – URM Waingapu menyatakan, sejatinya peralatan RSUD sudah memadai. Hanya saja kata dia, dokter specialist bedah syaraf juga diperlukan .

Baca Juga:  RSUD URM Akreditasi Paripurna: Keseriusan Tingkatkan Mutu Pelayanan Tak Sebatas Slogan

“Operasinya hanya butuh paling lebih kurang satu jam. Jadi sayang kalau untuk operasi seperti ini pasien harus ke Kupang atau ke Bali, tentu lebih efektif dan efisien jika dilakukan di sini saja,” timpalnya.

Untuk diketahui, empat pasien hydrocephalus dimaksud berasal dari dua kabupaten. Dua orang pasien berasal dari Sumba Tengah dan dua sisanya dari Sumtim. Operasi sendiri akan dilaksanakan secara bergelombang hingga Selasa (20/04) nanti. (ion)

Komentar