Waingapu.Com – Polres Sumba Timur, NTT, memastikan terus memproses laporan Aris Toni Mbani Mara (28) warga RT.003/RW.002, Desa Kangeli, Kecamatan Lewa. Adapun yang bersangkutan melaporkan kematian dua ekor ternak kuda dan seekor sapi miliknya. Diduga ternaknya mati karena ditebas dengan senjata tajam, pasca proses Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) lalu.
Kapolres Sumba Timur, AKBP. Handrio Wicaksono, kepada media ini di Mapolres setempat, Sabtu (21/11) pagi menyatakan penyidik Polsek Lewa yang dibackup Buser Polres masih terus melakukan tugas penyelidikan.
“Jadi petugas kami masih lidik kasus itu, dimana pelapor kepada petugas mengatakan, Selasa (16/11) lalu sepulangnya dari lokasi Pilkades masih sempat memindahkan lokasi ikat ternaknya sekira pukul 20:00 WITA. Lalu pergi ke tempat syukuran Cakades terpilih, dan baru pulang sekira pukul 24:00 WITA,” jelas Handrio.
Namun sayangnya, kata Handrio, Rabu (17/11) esok paginya sekitar pukul 06.30 WITA, pelapor mendapati ternaknya tidak berada ditempatnya. Pelapor terus mencari dan akhirnya menemukan ternaknya berada di lokasi lainnya namun telah mati dan bersimbah darah.
“Ternak ditemukan dalam kondisi mati dengan luka yang diduga kuat karena sabetan benda tajam. Pelapor pulang ke rumahnya dengan sedih dan menangisi kejadian malang atas ternak-ternaknya,” tukas Handrio.
Ternak milik Aris yang menjadi pelapor dan korban dalam peristiwa itu masing-masing dua ekor kuda dan satu ekor sapi. Adapun sapi milik pelapor disebutkan telah berusia tiga tahun. Usia yang sama juga untuk kuda dengan warna bulu napas/merah dan kuda dengan warna hitam.
“Petugas masih terus dalami dan lakukan lidik, sementara ada dua saksi yang telah dimintai keterangannya. Akibat peristiwa ini diperkirakan korban mengalami kerugian sekitar lima puluh juta rupiah,” pungkas Handrio yang kala itu didampingi Kasat. Reskrim, Iptu. Salfredus Sutu. (ion)