Waingapu, Jamkesnews – Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis jangka panjang serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh.
Penyakit Diabetes Melitus jika tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderitanya, selain mengancam nyawa juga berdampak finansial bagi setiap penderitanya.
Yaseya Ngguli Baba (62) adalah salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang mengaku telah menderita diabetes melitus sejak tahun 2014.
Saat ditemui Tim Jamkesnews (29/04), pria asal Kota Waingapu ini mengakui penyakit diabetes mempengaruhi kehidupan sehari-harinya.
“Awalnya saya merasa tidak enak badan berobat ke FKTP, ketika diperiksa kadar gula saya meningkat, tidak hanya itu saja kolesterol dan tekanan darah pun meningkat akhirnya saya dirujuk ke Rumah Sakit” ucap Yaseya.
Saya dan istri sama-sama menderita penyakit diabetes, tidak tahu harus bagaimana jika tidak memiliki jaminan kesehatan, kami bingung biaya berobatnya apalagi saya hanya seorang pensiunan, ungkap Yaseya.
Setelah mengetahui dirinya dan istri terkena Diabetes Melitus, Yaseya secara rutin melakukan pengobatan menggunakan kartu JKN-KIS. “Itulah enaknya kalau sudah menjadi peserta JKN-KIS, ketika sakit kami tidak khawatir karena JKN-KIS pasti memberi jaminan atas pengobatan kami, yang penting mengikuti prosedurnya saja,” ujarnya.
Saat ini Yaseya dan istri terdaftar sebagai peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). “Selama kami menjadi peserta klub prolanis banyak kegiatan yang kami ikuti, salah satunya adalah senam sehat. Ada juga kegiatan penyuluhan kesehatan yang tentu saja sangat membantu kami dalam mengontrol penyakit diabetes kami, banyak sekali manfaat JKN-KIS ini bagi kami, jelasnya.
Di masa pendemi covid-19 saat ini, kami olahraga rutin dirumah saja dan menjaga pola makan kami serta konsultasi dengan dokter syukurnya bisa secara online, jadi kami tetap bisa mengontrol diabetes kami dari rumah saja, tambahnya.
Lebih lanjut Yaseya berpesan bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, segeralah mendaftarkan diri dan keluarga karena sakit datangnya tidak dapat kita prediksi sebelumnya. Jangan sampai menyesal nantinya setelah sakit dan memerlukan biaya pelayanan kesehatan yang besar seperti kami. (DM/dn)