Waingapu.Com – Rapat dengan agenda persiapan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dihelat di aula setda, Sumba Timur, Rabu (11/05/2022) siang lalu yang menghadirkan para camat dan juga Kepala Puskesmas (Kapus) dikejutkan dengan absensi dadakan yang dilakukan Bupati. Para camat yang hadir dimintai untuk berdiri, dan selanjutnya para Kapus.
Terpantau saat itu, kala meminta para camat untuk berdiri, langsung dihitung oleh Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing. Utusan atau perwakilan camat diminta untuk duduk kembali oleh Bupati dan selanjutnya ditanyakan alasan ketidak hadiran camat. Hal yang sama juga dilakukannya pada perwakilan dari Puskesmas.
“Untuk mencapai target dalam sebuah program pekerjaan, hal yang paling pertama yang perlu dipersiapkan adalah memperhitungkan dan mencermati kesiapan kita. Kita harus tahu dan paham kekuatan kita,” tegas Khristofel dalam sambutannya.
Lebih lanjut Bupati Khristofel berharap, program BIAN itu juga menekankan pentingnya validitas data dalam kesuksesan sebuah program, yang juga sebut dia ditentukan oleh etos kerja dan kualitas sumber daya manusianya. Karenanya, mantan Camat Pandawai juga Kadispenduk dan Capil Sumba Timur itu juga menekankan pentingnya penguasaan data mulai dari nama dan alamat sasaran BIAN.
“Saya minta para Camat, Kapus, Kades dan juga Lurah bahkan para ketua RT dan RW agar terus melakukan sosialiasi dan edukasi pentingnya imunisasi. Sebagaimana saya selalu ulang-ulang sampaikan pentingnya validitas data. Jumlah anak yang wajib imunisasi berapa orang, by name by address, di kecamatan berapa orang, juga desa, kelurahan, RW dan RT,” tegasnya.
Masih terkait dengan pendataan yang benar bagi anak sasaran imunisasi, selain para Camat dan Kapus tahu jumlah total sasarannya, Bupati Khristofel juga menekankan para kepala desa dan lurah tidak hanya sebatas mengetahui jumlah sasaran, tapi perlu pula tahu anak itu dari keluarga mana dan bagaimana, dan tahu siapa RT dan RW-nya.
“Kerja yang sistematis itu memang harusnya begitu. Data penting untuk diketahui dan dikuasai, karena bagaimana programnya tepat sasaran, bagaimana kita bisa mengambil dan menentukan kebijakan juga alokasi anggarannya jika datanya tidak valid?” timpalnya.
Rapat ini pada realitanya tidak dihadiri oleh pimpinan OPD dan hanya dihadiri oleh 12 orang camat. Padalah sesuai undangan mestinya dihadiri oleh sejumlah pimmpinan SKPD dan OPD, direktur rumah sakit daerah juga swasta, serta seluruh Kapus. Kendati demikian, para camat yang tidak hadir juga Kapus tetap mengirimkan perwakilannya. Rapat yang juga dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Umbu Ngadu Ndamu dan Sekretaris Dinas Kesehatan, Tinus Ndjurumbaha itupun tetap merumuskan peran dan fungsi masing-masing elemen untuk mensukseskan BIAN.
Untuk diketahui, yang menjadi sasaran imuniasi dalam BIAN, sebagaimana diungkapkan oleh Sekdin. Kesehatan Sumba Timur, Tinus Ndjurumbaha pada wartawan, disela-sela rapat ini mencapai lebih dari 65 ribu anak.
“Lebih dari 65 ribu anak yang menjadi sasaran dalam BIAN. Yang menjadi sasaran adalah anak usia 12 bulan hingga 12 tahun. Kalau secara nasional dicanangkan tanggal 18 Mei nanti, kita di sini masih belum tahu karena masih tunggu logistik dari Pusat. Begitu logistik sampai, kita langsungkan canangkan tingkat Kabupaten dan diteruskan di tingkat kecamatan,” paparnya. (ion)