Waingapu.Com— Ajang pacuan kuda tradisional (Palapang Njara) Sumba Timur, NTT, kembali mengisahkan catatan yang patut untuk jadi keprihatinan. Rabu (23/6/2025), dua penonton yang berdiri terlalu dekat dengan lintasan ditabrak dan diinjak kuda pacu saat partai final pada salah satu kelas dalam Humba Cup I di Lapangan Rihi Eti, Kecamatan Kambera.
Korban yang diketahui seorang remaja dan seorang ibu langsung dievakuasi dalam kondisi pingsan menggunakan ambulans menuju rumah sakit terdekat. Video insiden ini viral setelah dibagikan di media sosial oleh saksi mata yang hadir langsung di lokasi.
Dokter Meirlin Rambu Kaita Riwa, yang memimpin tim medis di arena, mengungkapkan angka kecelakaan selama even berlangsung yang cukup tinggi. “Selama delapan hari, ada sekitar 40 kejadian. Mayoritas dialami joki,” katanya.
Perihal informasi yang berhembus adanya korban yang meninggal dunia, Dokter Meirlin mengaku belum bisa terkonfirmasi resmi. Pihaknya lebih pada memberikan pertolongan pertama dan mengeavakuasi korban ke faskes terdekat.
Even pacuan kuda ini diikuti 757 kuda dan digelar sejak 16 Juni. Dalam tradisi Sumba, pacuan dilakukan tanpa pelana dan menggunakan joki usia anak-anak. Meski berisiko tinggi, budaya ini tetap berlangsung, menarik ribuan pecinta kuda pacu dan pemilik dari seluruh Pulau Sumba.
Even ini dibuka secara resmi pada Senin (16/6/2025) lalu oleh Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali dan Rabu (25/6/2025) sore tadi ditutup oleh Wakil Bupati, Yonathan Hani. Para peserta memperebutkan hadiah uang tunai dan trophy, dimana untuk juara pertama tiap kelas mendapatkan hadiah uang Rp8 juta dan piala.(ion/ped)