Waingapu.Com – Entah karena lengahnya petugas di bandara Umbu Mehang Kunda (UMK) Waingapu, karena sistem pemeriksaan masih manual, atau karena lihainya MA (43) tahun, hingga lolos terbang ke Denpasar, Minggu (17/10) pagi lalu. Namun yang pasti, yang berssangkutan sebelumnya telah dinyatakan Positif Covid-19 berdasarkan hasil test PCR. Warga Jakarta yang selama di Sumba Timur, NTT itu melakukan pengambilan video untuk kepentingan Kementrian Pendidikan sejak Rabu (13/10) lalu itu. Posko Covid-19 juga telah merilis secara resmi tentang hal itu melalui akun Facebooknya, beberapa jam lalu.

Informasi yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber terpercaya menyatakan, MA, Minggu (15/10) sekira pukul 07:00 WITA dengan tujuan Denpasar. Direncanakan, dia dan rekan-rekanya akan melanjutkan penerbangan ke Jakarta. Fakta itu kemudian ditindaklanjuti Posko Covid-19 Sumba Timur dengan memberikan himbauan kepada siapapun warga yang pernah melakukan kontak erat dengan yang bersangkutan untuk melakukan pemeriksaan diri.
Posko pada Dinas Kesehatan Sumba Timur, siap dibuka Senin (18/10) mulai pukul 09:000 WITA untuk melakukan pemeriksaan, demikian Posko dalam rilisnya. Tak hanya itu, Posko juga melampirkan jadwal kegiatan kru pengambilan film dokumenter itu selama berada di Sumba Timur.
Adapun selama di Sumba Timur disebutkan kru film itu mengunjungi dan melakukan pengambilan video di Kampung Adat Prailiu, Air terjun Tanggedu, Savana Puru Kambera dan Bukit Ndapayami. Tak hanya itu, bukit Wairinding dan Pantai Walakiri serta Kampung Haumara juga dikunjungi.
Informasi lain yang berhasil dirangkum media ini menyatakan, penumpang tersebut lolos terbang, setelah menunjukan bukti rapid antigen negatif. Atau dengan kata lain tidak menunjukan bukti PCR sebagai syarat terbangnya.
“Sebenarnya ada dua orang yang positif PCR tapi yang satu lolos karena sebelum terbang tidak tunjukan hasiil PCR namun kembali lakukan test rapid antigen dan kemudian lolos. Yang satunya karena tetap pakai dokmen PCR jadi tidak lolos,” ujar sumber di bandara UMK.
Letkol (CZI) Dwi Joko Siswanto, selaku Wakil Ketua Satgas Covid-19 Sumba Timur menegaskan pentingnya tracing dan testing untuk menelusuri kontak erat dengan penumpang dimaksud. Selain itu juga perlu dilakukan isolasi terpusat dan tidak boleh dilayani secara mandiri. Penegasan figur yang juga menjabat Dandim 1601 Sumba Timur itu, dikatakan dalam group WhatsApp (WA) Isolasi Terpusat (ISOTER) SUMBA TIMUR BISA. (ion)