Waingapu.Com – Warganet di Pulau Sumba Rabu (20/10) dikejutkan dengan foto dan video terkait aksi penutupan akses ke Bukit Jokowi, Ngora Lenang, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, NTT. Foto dan video yang dibagikan ke group Tana Waikanena – Loku Wai Kalala itu menunjukkan Kawasan Ngora Lenang, yang merupakan kawasan Food Estate, dan pernah ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo, Selasa (23/02 lalu itu dipagari dan bahkan dipasangi simbol adat.
Tampak dalam video dan foto yang dibagikan itu, simbol adat berupa janur dan kain merah yang diikat pada kayu lalu ditancapkan di tanah. Simbol itu tampak berdiri sama ‘gagahnya’ dengan tiang lampu penerang jalan.
Mengawali video yang ditampilkan itu juga diberikan narasi pengantar yang menyatakan, pemblokiran lokasi Nguju Ngora Lenang sebagai tanda bahwa lokasi Nguju Ngora Lenang bukan merupakan aset Pemda tapi milik suku/kabihu Laipatedang. Adapun Kabihu merupakan sebutan untuk marga atau clan dalam sistem kekerabatan dan adat yang berlaku umum di Pulau Sumba.
Sehubungan dengan peristiwa itu, belum ada pihak berkompeten yang berhasil dihubungi awak media. Hanya Kapolres Sumba Barat, AKBP. FX. Irwan Arianto yang dikonfirmasi wartawani, Rabu (20/10) sore yang memberikan pernyataan singkat. Melalui WA dari gawainya, pihaknya menyatakan masih berkoordinasi dengan Pemerintah daerah (Pemda) Sumba Tengah.
Kabupaten Sumba Tengah sendiri merupakan wilayah yang dimekarkan dari Kabupaten Sumba Barat. Dan hingga kini, belum miliki Polres sendiri dan masih berada dalam wilayah hukum Polres Sumba Barat. (ion)