Sekretariat KPU Sumba Timur Digeledah Jaksa, Sasar Ruang Kerja dan Sejumlah Bundel Dokumen Diamankan

oleh
Dua bundel dokumen dan juga satu dos besar dokumen dari KPU diangkut penyidik Kejari Sumba Timur usai lakukan penggeledahan-Foto: Waingapu.Com

Waingapu.Com-Seretariat KPU Sumba Timur yang biasanya ramai dengan aktivitas administrasi mendadak lengang pada Senin (29/9/2025) sekira pulul 10.00 WITA. Penyebabnya, boleh jadi tim penyidik Kejaksaan Negeri melakukan penggeledahan besar-besaran di gedung tersebut.

Sejumlah penyidik dikawal aparat Polisi Militer TNI memasuki setiap ruangan. Aktivitas ini sontak membuat kaget para staf dan komisioner yang berada di lokasi.

Penggeledahan itu berlangsung hingga lebih dari tiga jam. Hasilnya, tim Kejaksaan berhasil mengamankan sejumlah dokumen penting. Dokumen itu dimasukkan ke dalam satu dos besar dan dua bundel tebal sebelum diangkut menggunakan mobil operasional Kejari.

Kepala Seksi Intel Kejari Sumba Timur, Wiradhyaksa Mochamad Hariadi Putra, menjelaskan bahwa penggeledahan dilakukan untuk mengumpulkan bukti terkait dugaan korupsi dana hibah Pilkada 2024. “Yaa hari ini kami lakukan penggeledahan di Kantor KPU Sumba Timur,” ucapnya sembari menyerahkan penjelasan selanjutnya pada Kasi Pidsus.

Dana hibah itu sebelumnya dialokasikan pemerintah daerah untuk membiayai tahapan pemilihan kepala daerah. Namun, dugaan penyelewengan muncul sehingga Kejaksaan menurunkan tim khusus.

Kasi Pidsus Kejari, Helmy Febrianto Rasyid menjelaskan sejumlha pihak yang telah dan akan dimintai keterangan.

“Ada sekitar 20 orang yang telah kami mintai keterangan. Termasuk Ketua KPU dan Sekretaris juga lainnya,” ujarnya.

Selain unsur pimpinan KPU, pihak ketiga penyedia barang dan jasa juga turut dimintai keterangan. Langkah ini ditempuh karena dalam kasus dana hibah biasanya terdapat keterlibatan pihak rekanan.

Meski dokumen sudah diamankan, nilai kerugian negara belum bisa dipastikan. “Kami menunggu hasil penghitungan dari BPKP. Baru setelah itu akan jelas berapa kerugian negara yang timbul,” kata Helmy.

Penggeledahan ini menambah daftar panjang kasus dugaan korupsi yang menyeret lembaga publik di daerah. Publik berharap aparat hukum konsisten menuntaskan kasus hingga tuntas tanpa pandang bulu.(ion)


Komentar