Sepeda Raksasa Menyambut Tour de EnTeTe 2025, Dihadirkan Warga Laindeha untuk Dunia

oleh
Replikas sepeda berukuran jumbo hasil kreatiftas warga yang dipajang di bukit tertinggi desa Laindeha-Foto: Dion. Umbu Ana Lodu

Waingapu.Com-Desa Laindeha, Kecamatan Pandawai, Sumba Timur, NTT niscaya akan jadi buah bibir. Sebab, di punggung bukit tertinggi desa ini kini berdiri megah sebuah replika sepeda raksasa. Tak sekadar karya kreatif, miniatur berukuran jumbo itu menjadi penanda penyambutan istimewa warga setempat terhadap event balap sepeda bergengsi, Tour de EnTeTe 2025.

Sepeda raksasa tersebut dipasang persis di sisi kiri jalan ruas Waingapu -Tanarara yang nantinya akan menjadi rute etape IV Tour de En Te Te, pada Minggu (14/9/2025) siang mendatang. Dari kejauhan, wujudnya menonjol seperti menantang setiap pebalap untuk beradu kecepatan di jalur penuh cerita.

Kepala Desa Laindeha, Jhony Maramba Tana, menyebut, ide kreatif itu lahir spontan begitu desanya ditetapkan akan dilintasi pebalap Tour de EnTeTe. “Kami ingin masyarakat melihat Laindeha bukan hanya sebagai jalur lintasan, tapi juga sebagai desa yang meninggalkan jejak kreatif,” katanya saat ditemui di lokasi replika, Kamis (11/9/2025) sore lalu.

Menurut Joni, replika sepeda raksasa itu adalah bentuk partisipasi nyata warga. Tidak sekadar menjaga jalan bebas gangguan ternak, tetapi juga menghadirkan ikon visual yang bisa dikenang wisatawan dan peserta lomba. “Kami mau ada yang bisa diabadikan lewat kamera, bukan hanya sekadar dilewati,tapi bisa menjadi bahan cerita even yang mendunia ini,” tambahnya.

Warga Laindeha bahkan berkomitmen menjadikan bukit sepeda raksasa sebagai spot wisata baru. Ke depan, bukit itu akan ditata lebih baik agar bisa menjadi latar favorit bagi wisatawan dan masyarakat lokal. “Kami punya harapan besar, ini akan jadi ikon baru desa,” ujarnya.

Persiapan pengamanan pun diperketat. Joni menegaskan sudah menginstruksikan seluruh masyarakat agar ternak tidak dilepas di jalan saat lomba berlangsung. Hal itu diperkuat oleh Camat Pandawai, Christian Ndilu, yang memastikan penggembalaan kuda, kerbau, dan sapi dipindahkan jauh dari badan jalan, sementara ternak kecil dikandangkan.

Kunjungan Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, bersama Wakil Bupati Yonathan Hani dan Sekda Umbu Ng. Ndamu menambah semangat pemerintah desa dan masyarakat setempat. Bupati pun menegaskan kembali pentingnya menjaga rute dari gangguan ternak.

Momen ini membuat Desa Laindeha bukan hanya penonton, melainkan tuan rumah yang memberi warna. Sepeda raksasa di bukit menjadi simbol kreativitas dan komitmen warga untuk mengangkat nama NTT dan Sumba Timur tentunya di panggung olahraga dunia.(ped/ion)

Komentar