Waingapu.Com – Aliansi Gerakan Rakyat Untuk Kemanusiaan (GERAM) Senin (07/05) siang hingga jelang sore lalu menggelar aksi demonstrasi ke Mapolres Sumba Timur (Sumtim), NTT. Dalam aksi solidaritas bagi Poro Duka, korban kekerasan dan arogansi oknum aparat di Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat itu, para pendemo yang terdiri dari sejumlah elemen organisasi Pemuda dan Kemahasiswaan di Sumtim menegaskan, pencopotan Kapolres Sumba Barat, AKBP. Gusti Maycandra Lesmana, bukanlah akhir dari perjuangan untuk keadilan bagi Poro Duka dan korban lainnya.
“Kami ke sini bukan karena uang tapi karena tanah ini dan hati ini memanggil. Kami datang untuk memperjuangkan keadilan. Mari kita kembali kepada Tupoksi kita masing-masing. Jika harus menembak pencuri silakan tembak, tapi jika masyarakat bukan pencuri dan merampok jangan ditembak. Pencopotan Kapolres Sumba barat bukanlah akhir dari perjuangan untuk keadilan bagi saudara kami Poro Duka dan korban lainnya tapi baru langkah awal dari perjuangan untuk keadilan dan kemanusiaan. Siapapun yang menginjak hal keadilan dan mencederai kemanusiaan akan kami lawan,” tandas Sepritus T. Mahamu, salah satu orator dalam aksi itu.
Selain menggelar orasi, para demonstran itu juga membacakan puisi-puisi bernada kritikan sosial dan kecaman untuk arogansi dan kelaliman para petinggi negeri.
Pendemo yang berasal dari tujuh elemen Kemahasiswaan dan Pemuda itu masing-masing GMNI dan PMKRI cabang Waingapu, Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Lewa Waingapu, Forum Pemuda Kota Waingapu dan Kambera, Forum Komunikasi Pemuda Kawangu, Anahumba Community dan Komunitas Ana Tana itu, menaruh harapan, Kapolres Sumtim bisa menjadi saluran penyampaian aspirasi mereka.
Seruan demonstran agar Kapolres Sumtim menemui mereka akhirnya terpenuhi setelah lebih dari sejam berorasi. Kapolres Sumtim, AKBP. Victor MT. Silalahi kala menerima pernyataan sikap aliansi ini juga berjanji akan meneruskan asiprasi dan pernyataan sikap Aliansi GERAM secara berjenjang, mulai dari tingkatan Kapolda.(ion)
