Waingapu.Com – Belalang kembara hingga kini masih jadi ancaman bagi tanaman pangan warga Sumba Timur di sawah maupun kebunnya. Beberapa hari terakhir khabar terkait kecemasan dan juga kerusakan yang disebabkan oleh serangga bernama ilmiha Locusta Migratoria itu terus bermunculan.
Memeranginya sudah tentu terus dilakukan warga dan juga petugas dari instansi terkait. Namun sayangnya, ancaman serangannya belum juga mereda. Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, melalui Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan setempat bahkan telah siapkan dana Rp50 juta rupiah untuk membeli 10 ton belalang kembara dewasa dari warga. Dana itu untuk membeli belalang kembara dewasa dari warga dengan harga Rp5 ribu perkilogramnya.
Sayangnya, sejak dana itu dialokasikandari APBD Sumba Timur, dan hingga menjelang akhir tahun 2022 ini baru terserap untuk 4 ton belalang. Hal itu diungkapkan oleh pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sumba Timur, Nico Pandarangga, Selasa (27/12/2022) kemarin.
“Ada dana yang bersumber dari APBD Sumba Timur sebesar 50 juta rupiah untuk beli belalang yang ditangkap warga. Dana itu untuk 10 ton belalang, dimana perkilonya belalang dibeli seharga lima ribu rupiah,” jelasnya.
Karena belum sepenuhnya terserap sementaara tahun 2022 menjelang akhir, Nico mengungkapkan adanya kemungkinan dana itu dikembalikan ke kas daerah.
“Masih ada sisa dana untuk 6 ton, yang baru terserap untuk beli 4 ton belalang. Kalau tidak terserap yaa akan dikembalikan ke kas daerah. Semoga dalam beberapa hari tersisa ada yang tangkap dan selanjutnya bisa dijual ke petugas Dinas,” papar Nico.(ion)
