Dalam 9 Bulan Laka Lantas di Sumba Timur: 22 Meninggal, 92 Orang Luka-luka

oleh
Lakalantas di Kabupaten Sumba Timur cukup tinggi. Kapolres AKBP Gede Harimbawa dan Kasat Lantas akan optimalkan sosialiasi untuk pencegahan -Foto Kolase: istimewa/Waingapu.Com

Waingapu.Com-Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) kini menjadi momok di Sumba Timur. Data Polres mencatat, sejak Januari hingga September 2025, ada 68 kasus kecelakaan yang menelan korban 22 orang meninggal dunia, serta meninggalkan 50 korban luka berat dan 42 korban luka ringan.

Jumlah korban luka ini menegaskan bahwa dampak lakalantas tidak hanya kehilangan nyawa, tetapi juga trauma fisik jangka panjang. “Ada 92 orang yang menderita luka, sebagian di antaranya patah tulang dan membutuhkan waktu lama untuk pulih. Ini berarti ada dampak ekonomi bagi keluarga,” jelas Kapolres Sumba Timur AKBP Gede Harimbawa melalui sat Lantas Polres Sumba Timur, Iptu Rahmat Agus Ibrahim, Kamis (2/9/2025) siang lalu.

Menurut data, kasus terbanyak terjadi di Kota Waingapu dengan 20 kasus, diikuti Pandawai 15 kasus, dan lainnya disejumlah wilayah dalam lingkup Polres Sumba Timur.

“Kalau kita lihat, bukan hanya angka kematian yang tinggi, tapi juga banyak yang cacat sementara bahkan permanen akibat luka berat. Ini harus menjadi alarm bagi semua pihak,” lanjut Rahmat.

Ia menambahkan, efek domino dari kecelakaan tidak bisa diremehkan. Keluarga korban sering kali kehilangan tulang punggung ekonomi, sementara biaya perawatan medis membebani rumah tangga. “Laka lantas bukan sekadar peristiwa lalu lintas, tapi juga krisis sosial bagi keluarga yang terdampak,” ujarnya.

Beberapa kecamatan lain tercatat minim kasus, bahkan nihil, seperti Haharu, Kahunga Eti, Karera, Pinupahar, hingga Tabundung. Namun polisi mengingatkan bahwa nihil kasus bukan berarti aman sepenuhnya.

“Yang paling penting adalah kesadaran kolektif. Kami terus mendorong edukasi, razia, dan kerja sama lintas sektor. Jika tidak ada perubahan perilaku, angka ini akan terus naik,” tegas Kasat Lantas.

Dengan tren kasus yang cukup tinggi, Polres Sumba Timur memastikan langkah pencegahan akan lebih digencarkan, termasuk program kampanye keselamatan di sekolah dan komunitas.(ion)

Komentar