Waingapu.Com-Aula Patola Kamba, Setda Sumba Timur, Senin (8/9/2025) siang menjadi lokasi pertemuan penting untuk mempertegas sinergi dan kolaborasi. Panitia Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH) XIV Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) berdialog dengan Wakil Bupati Sumba Timur, Yonathan Hani, untuk mendiskusikan persiapan persiapan agenda nasional itu.
Umbu Wulang TA Paranggi, Direktur Eksekutif WALHI NTT sekaligus Ketua Panitia PNLH XIV, hadir memimpin rombongan. Ia menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah daerah. “Kami berterima kasih karena Sumba Timur membuka pintu selebar-lebarnya, memberi ruang bagi PNLH menjadi rumah bersama,” ucapnya.
Wakil Bupati Yonathan menegaskan, Pemkab Sumba Timur tidak akan setengah hati. Menurutnya, momentum PNLH bukan sekadar agenda organisasi, melainkan pertaruhan wajah Pulau Sumba di tingkat nasional.
“Kita semua panitia, kita semua tuan rumah. Ada keringat dan lelah, tapi ini harga diri empat kabupaten di Sumba,” kata Yonathan.
Dalam pandangannya, PNLH kali ini bukan hanya forum diskusi, tetapi juga kesempatan memperlihatkan betapa Sumba memiliki kekayaan ekologis, budaya, dan semangat gotong royong yang khas.
“Kalau ada bantuan pribadi, mari kita syukuri. Jangan hitung-hitung. Jadikan ini simbol kegotongroyongan kita sebagai ana Humba,” tambahnya.
PNLH merupakan forum tertinggi WALHI yang digelar tiap empat tahun. Tahun ini, 18–24 September 2025, Sumba Timur menjadi tuan rumah. Ratusan aktivis lingkungan dari seluruh Indonesia, akademisi, komunitas adat, hingga mitra luar negeri dijadwalkan hadir.
Bagi Sumba Timur, gaung acara ini lebih dari sekadar pertemuan biasa sebuah organisasi. Namun bisa menjadi jembatan diplomasi lingkungan, promosi potensi wisata, sekaligus ruang konsolidasi gerakan penyelamatan bumi dan kelestarian lingkungan.
Panitia memastikan keterlibatan komunitas lokal. Dukungan masyarakat adat, kelompok tani, pemuda, hingga pelaku pariwisata dipandang sebagai modal penting agar agenda besar ini tidak kehilangan akar di tanah sendiri.
“Kita tidak hanya ingin lancar secara teknis, tapi juga ingin suara keadilan ekologis bergema dari Sumba,” tegas Umbu Wulang.(ion)