Waingapu.Com – Masifnya serangan hama belalang kembara (Locusta Migratoria) di Kabupaten Sumba Timur, NTT, harus disikapi sebagai problema bersama seluruh komponen masyarakat. Terkait dengan hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur mewacanakan akan melakukan ‘Serangan Umum’ pada koloni-koloni belalang. Langkah itu masih terus digodok oleh instansi teknis terkait juga berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia. Demikian diungkapkan Wakil Bupati Sumba Timur, David Melo Wadu, pada wartawan, Kamis (14/04/2022) siang lalu.
“Sekarang sedang dirancang oleh pemerintah daerah bersama kementerian untuk menentukan waktu yang pasa guna melakukan serangan umum pembasmian hama belalang ini,” tandas David yang ditemui di ruang kerjanya saat itu.

Ditambahkan David, pada Raker Pamong Praja lalu, telah dipaparkan bahwa untuk menyikapi hama belalang ini dilakukan dengan dua alternatif penanganan. Aternatif yang pertama adalah dengan melakukan penangkapan hama belalang dewasa dan alternatif berikutnya dengan melakukan penyemprotan pestisida secara serentak.
“Penyemprotan secara serentak ini dikhususkan pada belalang yang belum dewasa, yang belum bisa terbang jauh. Tapi ini juga tidak akan dilakukan terus menerus, karena yaa, saya bukan ahli pertanian namun tentunya tetap akan mempertimbangkan dampak jangka panjang dari penggunaan pestisida kimia. Namun untuk tahap-tahap awal tentu ini yang bisa dilakukan, nantinya tetap akan digunakan pestisida hayati dan tetap akan berkoordinasi dengan Kementrian Pertanian,” urainya.
Menyoal waktu pasti untuk dilakukan ‘serangan umum’ terhadap koloni belalang kembara, David menegaskan masih dalam penggodokan Dinas Pertanian dan Pangan Sumba Timur bersama Kementrian Pertanian.
“Yang pasti nanti begitu waktunya disepakati akan datang Dirjen dari Kementrian untuk bersama-sama memantau dan juga lakukan penyemprotan dengan kami. Jadi nantinya ada satu hari yang disepakati untuk dilakukan penyemprotan belalang di seluruh Sumba Timur. Penyemprotan akan dilakukan serentak pada 22 Kecamatan, 140 Desa dan Kelurahan serta 44 desa persiapan,” pungkasnya.(ion)