Galeri Tenun Ikat Praikamaru di Kampung Raja Prailiu, Daya Tarik Wisata Budaya di Tengah Panasnya Kompetisi Tour de EnTeTe

oleh
Peresmian Galeri Tenun Ikat Praikamaru di Kampung Raja Prailiu-Foto: Waingapu.Com

Waingapu.Com-Teriknya matahari Sumba Timur tidak menyurutkan semangat ratusan warga yang berkumpul di Kampung Raja Prailiu. Mereka menyambut hangat para peserta Tour de EnTeTe 2025 sekaligus merayakan peresmian Galeri Tenun Ikat Praikamaru, ikon baru kampung adat tersebut.

Sorak-sorai warga bercampur dengan tabuhan gong dan tarian adat. Seakan ingin menegaskan bahwa Prailiu bukan sekadar tempat singgah, melainkan jantung budaya Sumba Timur. Para rider dari mancanegara pun tampak kagum dengan penyambutan yang sarat nilai tradisi.

Wakil Bupati Sumba Timur, Yonathan Hani, hadir langsung dan memberi sambutan penuh kehangatan. Ia menekankan bahwa Sumba Timur memiliki hanya dua musim: panas dan sangat panas. Ucapan itu memancing tawa, namun sekaligus menggambarkan keunikan geografis daerah ini.

Di tengah acara, perhatian tertuju pada Galeri Tenun Ikat yang baru direnovasi. Galeri tersebut kini menjadi pusat pameran sekaligus promosi tenun khas Sumba. Renovasi dilakukan dengan dukungan Bank Mandiri sebagai bagian dari program TJSL.

Bagi tokoh adat Umbu Remi Deta, peresmian ini adalah peneguhan identitas. Ia mengajak generasi muda untuk tetap menenun, agar filosofi dan cerita dalam setiap motif tidak hilang ditelan zaman.

Atraksi budaya yang ditampilkan menjadi magnet tersendiri. Para wisatawan dan peserta Tour de EnTeTe terlihat antusias mendokumentasikan setiap momen. Ada yang membeli kain, ada pula yang sekadar mengagumi motif yang sarat makna.

Peristiwa ini mengajarkan bahwa olahraga bisa berjalan beriringan dengan budaya. Tour de EnTeTe tidak hanya tentang siapa yang tercepat, tetapi juga tentang siapa yang bisa membawa pulang kenangan paling dalam dari tanah yang mereka singgahi.

Pemerintah Kabupaten Sumba Timur menegaskan komitmennya mengembangkan desa wisata berbasis budaya. Dengan sinergi yang dibangun, mereka berharap Sumba Timur bisa terus menjadi destinasi yang unik: panas oleh cuaca, namun selalu hangat oleh keramahan dan budaya.(ion)

Komentar