Waingapu.Com – Perum Bulog Cabang Waingapu, Sumba Timur, NTT, terus lakukan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dengan membeli langsung atau menyerap gabah dan beras dari petani. Kegiatan ini sejalan dengan program Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menargetkan peningkatan swasembada pangan di seluruh Indonesia.
Muhammad Azizu, pimpinan Bulog Waingapu, menyatakan bahwa sejak Februari hingga Mei 2025, Bulog telah menyerap 200 ton beras dan 40 ton gabah dari wilayah tersebut. Penyerapan dilakukan selama masa panen raya untuk memastikan hasil panen petani tidak terbuang dan memiliki nilai jual sesuai standar nasional.
“Program ini dikawal ketat oleh Babinsa dari Kodim 1601 serta tim dari Dinas Pertanian dan Pangan. Tujuannya untuk menjamin kualitas gabah dan beras yang diserap tetap sesuai standar Bulog,” ujar Azizu pada wartawan, Senin (19/5/2025) siang lalu.
Beras medium dibeli dengan harga Rp12.000/kg, sementara gabah kering panen dibanderol Rp6.500/kg. Selain pembelian, Bulog juga aktif mengedukasi petani soal kualitas hasil panen dan pentingnya menjaga standar kadar air dan kebersihan beras.
Azizu menambahkan, pihaknya juga mengajak kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) untuk menjadi mitra Bulog dalam penyediaan gabah dan beras secara berkelanjutan.
“Kendala utama saat ini adalah kurangnya fasilitas pengering dan penggilingan gabah di Sumba Timur. Namun kami optimistis, dengan kerja sama lintas sektor, kualitas dan kuantitas penyerapan bisa meningkat signifikan,” katanya.
Langkah ini menjadi angin segar bagi petani lokal sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional dari wilayah timur Indonesia. (ion)