Hama Belalang Resahkan Warga Maubokul

oleh
oleh

Waingapu.Com – Penyebaran hama belalang Kembara masih menelurkan kecemasan warga di sejumlah wilayah Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT. Seperti halnya di

wilayah Desa Maubokul, Kecamatan Pandawai, di mana warga sehari-hari senantiasa disibukan dan terusik dengan penyebaran dan populasi belalang yang terus meningkat.

Warga bahkan harus memanen padi disawahnya lebih awal dari waktu yang ideal. “Saya punya padi ada yang mestinya baru seminggu dan dua minggu lagi baru panen harus kami panen lebih cepat. Kami takut karena belalang sudah banyak yang terbang, kalau beberapa waktu lalu memang masih banyak yang kecil dan lompat saja, sekarang sudah terbang. Jadi kami uji cepat dengan belalang, kalau lambat, kami kuatir tidak dapat hasil,” jelas Melkianus Umbu Rehi, tokoh masyarakat Desa Maubokul yang lebih dikenal dengan nama Umbu Nai Hapu itu.

Baca Juga:  Polres Sumba Timur Sudah Tangani 21 Kasus Pemerkosaan & Pencabulan Sepanjang 2019

Belalang juga sempat menyerang tanaman jambu mete, demikian lanjut Umbu Nai Hapu, yang ditemui beberapa hari lalu, di kediamannya. Jambu mete yang diserang memang tidak lantas menghabiskan dedaunan jambu namun tetap meresahkan.

“Waktu itu jambu mete lagi berbunga, belalang datang makan bunganya. Lalu setelah habis ya di lompat dan terbang hilang. Ini sekarang baru berbunga lagi, kalau waktu itu tidak diserang bisa september nanti kita panen. Tapi karena sudah begini ya lambat lagi panennya,” imbuh Umbu Nai Hapu.

Umbu Nai Hapu yang juga mantan Kepala Desa Maubokul itu juga memaparkan, lahan jambu mete warga yang terserang hama belalang bisa mencapi lebih dari 100 Hektar. Selain itu, seiring dengan belalang yang masih terus ada dan berkembang biak, hamparan mondu (kebun di daerah aliran sungai, -red) yang mencapai hampir 100 hektar juga terancam invasi belalang Kembara.(ion)

Baca Juga:  Teknologi Barsha Diapresiasi Wakil Bupati Sumba Timur

Komentar