Waingapu.Com – “Anak-anak Sumba Timur harus mulai mencintai dunia literasi sehingga makin kreatif baik akademis maupun non akademis, karena kelak anak-anak menjadi tulang punggung utama kabupaten dan bahkan negara, maka dari itu komunitas Ana Humba berupaya keras masuk ke pelosok-pelosok untuk melakukan kampanye tentang pentingnya membaca dan menulis,” urai Florianus Paulus Ngera, motivator Komunitas Ana Humba di depan siswa dan siswi SMP Negeri Pinu Pahar, di Tawui, Kecamatan Pinu Pahar, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, Sabtu (19/08) lalu.
Pemuda yang akrab disapa Umbu Nababan itu, menguraikan hal itu dalam sambutannya kala memulai kegiatan sosial komunitas yang dipimpinnya, juga menekankan pada para siswa untuk gemar membaca dan bernai untuk menulis. “Membaca dan mengenal buku anak-anak Sumba Timur akan mampu berkreasi dalam banyak hal. Rajinlah membaca dan asah terus kemampuan menulis, jangan ragu untuk menulis,” tandasnya.
Selain berdonasi buku, komunitas Ana Humba dalam rangkaian peringatan HUT RI yang ke 72 juga melakukan sosialisasi kesehatan. Sosialisasi tentang bagaimana mencuci tangan yang benar, diberikan pada para siswa dan siswi.
Chryrsthien Marumata, yang merupakan anggota Ana Humba yang berdomisili di Kupang dan berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana, yang memberikan pencerahan atau sosialisasi kepada para siswa dan siswi yang antusias mengikuti kegiatan ini.
“Banyak yang menganggap mencuci tangan hal yang sangat sepele sehingga jarang dilakukan, andaikata dilakukan, tidak dilakukan dengan cara yang benar, padahal dalam kenyataannya bila dilakukan dengan benar, bisa menghindarkan dari berbagai macam penyakit, terlebih-lebih penyakit yang berhubungan dengan pencernaan,” urai Chrysthien.
Senada dengan Umbu dan Chrysthien, Kepala Sekolah SMP Tawui Dominggus Tata Ewang mengapresiasi apa yang dilakukan Komunitas Ana Humba karena menurutnya, pendidikan dan kesehatan adalah dua hal yang sangat penting.
“Terimakasih kepada Komunitas Ana Humba, yang sudah berdonasi di SMP Tawui, apalagi kami sangat membutuhkan buku-buku pengayaan untuk mendukung gerakan literasi, yang termasuk dalam kurikulum K13, selain itu terkait sosialisasi kesehatan tepat sasaran, karena akan bermamfaat bagi anak-anak,” imbuh Dominggus.(unb)