Waingapu.Com – Proyek Jalan Nasional (PJN) di Kabupaten Sumba Barat, NTT, ragukan kualitasnya oleh warga. Namun kekuatiran itu bukan pada proyek jalannya, tapi kepada kualitas bangunan pelengkapnya, dalam hal ini pasangan maupun drainase pendukung. Keraguan itu dikemukan seorang warga via fasilitas WhatsApp (WA) dan percakapan via gawainya kala menghubungi media ini beberapa hari lalu.
“Kalau untuk lapisan atau kerjaan hotmixnya saya tidak ragu pak, hanya ini kualitas pasangan dan drainase yang saya ragu, soalnya batunya pakai batu putih biasa. Saya ragu tidak sesuai spek teknik dan mutunya tidak sesuai dengan isyarat dalam kontrak,” tandas warga ini sembari memohon identitasnya dirahasiakan.
Lebih jauh dijelaskan warga yang juga mengirimkan foto-foto pendukung keraguannya itu, batu-batu yang digunakan untuk pengerjaan kontruksi pasangan dan drainase diambil dari gunung menggunakan alat breaker. “Batu putih ini yang kemudian dipakai untuk pasangan menahan air atau longsor juga drainase pendukung pak,”imbuhnya.
Terkait informasi ini, Tjiang Rudy, Direktur PT. Mitra yang sebelumnya disebut menjadi kontraktor pada proyek ini, ketika dihubungi beberapa hari lalu, baru bisa memberikan penjelasan via WA. “Malam pak, ya betul pak, pernel drainase dan pancang samping kiri dari Waikabubak, kalau ada waktu saya jelaskan,” ungkap Rudy membenarkan bahwa proyek dimaksud dikerjakan oleh Perusahaannya, Senin (03/09) lalu.
Penjelasan lebih lanjut disampaikan oleh Rudy dala percapakan lewat saluran telephone dengan gawainya kala menghubungi media ini, Rabu (05/09) lalu. Dijelaskan Rudy, material batu yang digunakan telah sesuai spesifikasi dan telah teruji kualitasnya, sesuai spek dan telah diuji laboratorium. “Kami di Sumba Barat pak rata-rata pakai batuan jenis ini. Dan itu sudah pula diuji sebelumnya di laboratorium,” tandasnya.
Penjelasan Rudy ini senada dengan penjelasan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.3 Waikelo – Batas Kabupaten Sumba Timur, Satker PJN I NTT Balai PJN X Kupang, Wilhelmus Sugu Djawa, ketika dihubungi terpisah media ini pada hari yang sama. “ Itu batunya sudah diuji laboratorium, tapi tetap terima kasih kawan wartawan berbagai info dengan kami. Nanti saya tetap minta staf untuk check ke lokasi, kan bisa saja di beberapa titik pakai batu yang sesuai spek tapi di bagian lainnya tidak,” tandas Sugu Djawa.
Ketika dihubungi kembali media ini, Sabtu (08/09) lalu, sehubungan dengan besaran anggaran untuk proyek dimaksud, Sugu Djawa lewat WA menjelaskan,bahwasanya proyek dimaksud terdiri dari beberapa item dan nanti baru bisa dijelaskan detail saat dirinya pulang dari Kupang.(ion)