Akses Jalur Pantura Sumba Timur Berangsur Normal

oleh
oleh
Gidion Mbiliyora

Waingapu.Com – “Kami secepatnya akan membangun dan menyediakan jalur darurat, agar warga diseberang tidak terlalu lama terisolasi. Agar jalur ini bisa kembali normal dan bisa dilalui, saya tadi sudah menghubungi instansi teknis untuk segera menormalisasi jalur ini,” tandas bupati Sumba Timur (Sumtim), Gidion Mbiliyora, kepada wartawan, kala melakukan peninjauan langsung ke lokasi jembatan ammbruk, Kamis (29/03) sore lalu. Pernyataan Gidion itupun segera terealisir.

Dijelaskan, Kepala Desa Kuta, Hans Hamba Pulu kepada wartawan, Sabtu (31/03) lalu melalui saluran gawainya, pasca putusnya dua jembatan tersebut, alat berat (excavator) dikerahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Din-PUPR) untuk membuat jalan akses sementara (darurat). “Pemkab sudah turunkan exavator untuk membuat jalan sementara di sekitar lokasi jembatan darurat. Sehingga, akses transportasi ke wilayah utara sudah perlahan kembali berjalan normal,” jelasnya.

Baca Juga:  Bayar Pajak Tepat Waktu dan Sejumlah Prestasi Lainnya, Ini Dia Para Penerima Piagam Bupati Sumba Timur

Jalur Darurat

Kendati demikian kata Hans, tetap ada kecemasan jalan sementara itu bisa kembali tergerus oleh arus banjir yang bisa datangsewaktu-waktu, berhubung masih belum beralihnya musim hujan ke musim kemarau.

“Takutnya, jika hujan masih turun di daerah pegunungan, maka jalan tersebut kembali putus dan tak bisa dilalui karena tidak ada gorong-gorong. Apalagi lokasi jalan sementara yang dibuat jaraknya sangat dekat dengan bibir pantai, sehingga saat pasang, air laut bisa mencapai jalan darurat itu,” imbuhnya.

Jalur Darurat

Harapanya juga warga tentunya, Dinas terkait segera merealisasikan pembangunan baru. “Saya dengar dana perbaikan jembatan tersebut sudah ada, diharapkan proses perencanaan dan lelang pekerjaan jembatan ini bisa lebih cepat, hingga kedepannya jalur ini jauhya lebih baik dan nyaman untuk dilalui, dan perekonomian warga bisa kembali bergairah,” pungkasnya.(ion/wyn)

Baca Juga:  Walhi NTT Kritisi Tata Kelola Lingkungan Jadi Penyebab KLB DBD Di Sumba Timur

Komentar