Waingapu.Com – “Pak Jokowi, salam buat pak Ahok,” seru seorang warga di lapangan Galatama, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, Rabu (12/07) siang kemarin. “Bebaskan Ahok, bebaskanlah Pak Ahok Pak Jokowi, Pak Presiden kami juga yang pilih,” seruan bersahutan sejumlah warga kala Presiden RI, Joko Widodo meninggalkan lapangan menuju kembali ke Rumah Jabatan Bupati.
Seruan sejumlah warga itu, juga dibarengi dengan seruan lainnya yang menyebutkan agar Jokowi mengingat Ahok alias Basuki Tjahaya Purnama, mantan Gubernur DKI Jakarta. “Ingat Pak Ahok, hidup Jokowi hidup Ahok,” teriak warga lainnya.
Siang itu memang saat yang spesial bagi ribuan warga juga Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya. Pasalnya selama menjabat sebagai Presiden, Jokowi telah mengunjungi NTT lima kali, dan untuk keenam kalinya bumi ‘Loda Weemaringi Pada Wee Malala’ atau tanah terberkati subur dan makmur itu.
Disisi lain ada pula ucapan kebanggaan dan salute upaya Bupati Sumba Barat Daya, Markus Dairo Talu dan isterinya Ratu Wulla Talu, yang juga menjabat sebagai ketua Dekranasda setempat. “Hebbbat betul ini Bupati, Pak Jokowi bisa datang, jaggo betul dia,” ucap warga lainnya menyatakan apresiasinya dengan dialek kental Sumba Barat Daya, kala melihat Bupati Sumba Barat Daya, Markus Dairo Talu, berjalan bersisian dengan Jokowi menuju Rumah Jabatan Bupati.
Dari penobatan sebagai Rato, ciuman hidung dua lelaki Sumba yang juga menjabat Kepala Desa, pemberian hadiah sepeda, jejalan warga untuk mendapatkan kesempatan berfoto bersama Jokowi, hingga seruan bebaskan Ahok, membuat hari itu bak disesalkan untuk berlalu.
“Kalau bisa Pak Jokowi nginap atau lebih lama lagi tentu kami senang, biar tidak bisa foto tapi bisa lihat langsung tidak hanya di TV saja, saya senang sekali, terima kasih Pak Jokowi,” ucap Ina Yame, seorang ibu yang ditemui di sisi panggung utama, saat Jokowi dan rombongannya bertolak ke Bandara Tambolaka.(ion)
