Waingapu.Com – Kapal motor penumpang bantuan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) hingga kini mubazir alias belum difungsikan oleh Dinas
Perhubungan Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT. Dikuatirkan kapal ini akan mengalami kerusakan sebelum bisa dinikmati manfaatnya oleh warga.
“Sudah lama ini kapal di sini, kadang jadi tempat pacaran dan foto-foto selfi anak-anak muda kalau datang. Kalau lama dikasih tinggal begini, bisa rusak ini barang mahal,” tanggap seorang warga ketika melihat awak media mengambil gambar kapal tersebut di Pelabuhan Ferry Kanatang, beberapa hari lalu.
Kekuatiran yang wajar pasalnya kapal yang telah dilabeli Trans Jaya juga berlogo Kabupaten Sumtim itu memang belum sekalipun dirasakan manfaatnya oleh warga sesuai peruntukannnya.
Umbu Yehu Jaya Meha, selaku Kepala Dinas Perhubungan Sumtim menjelaskan, Kapal itu belum difungsikan karena ketiadaan biaya operasional. Hal itu dikemukakannya kala ditemui wartawan pekan lalu di ruang kerjanya.
“Kapal itu bantuan dari Kementerian PDT memang belum bisa kami fungsikan karena tidak ada biaya operasionalnya,” tanggap Umbu Yehu yang kala itu didampingi Longginus Nganggur, Sekretaris Dinas Perhubungan Sumtim.
Lebih jauh Umbu Yehu menjelaskan, sejak diserahkan pada April tahun 2015 lalu, Kapal itu memang diperuntukan untuk melayani transposrtasi dari dan ke Pulau Salura sebagai Pulau terluar di Sumtim.
“Biaya operasionalnya tinggi, sampai saat ini belum ada dananya. Ditambah lagi sampai saat ini dermaga Salura masih dalam tahap pembangunan. Pengawasannya ada petugas kami yang sering kontrol di bawah dalam beberapa hari untuk panaskan mesin. Kami berusaha untuk mencari pihak swasta untuk mengelolanya sebenarnya, namun sampai saat ini belum ada pengusaha yang berminat,” papar Umbu Yehu.(ion)