Waingapu.Com – Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi, dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, Minggu (10/09) lalu, sempat menyatakan keterkejutannya dengan perkembangan inventasi yang berkembang di Sumtim. Keterkejutan Menhub itu diungkapkan dua kali dikesempatan terpisah. Sekali disampaikan di pelataran Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Waingapu, dan kembali diutarakan serupa di atas palka Kapal Motor Mitra Konawe.
“Saya dapat berita yang luar biasa dari pak Bupati, akan ada panen tebu seluas dua puluh ribu hektar. Akhir tahun ini atau awal tahun depan akan ada panen. Ini satu hal yang surprise bagi saya. Sejalan dengan itu, kita akan lakukan pelebaran dermaga ini. Pelindo juga akan saya minta investasi alat, jadi pelabuhannya lebih besar kapasitasnya, alatnya juga lebih baik hingga lebih cepat dan efektif,” urai Budi Karya, didampingi Bupati Sumtim, Gidion Mbiliyora, pada wartawan di atas palka KM. Mitra Konawe, yang lagi berlabuh di Pelabuhan Nusantara Waingapu kala itu.
Pernyataan senada juga sempat dikemukakan sang menteri di depan Pelataran KSOP Waingapu. Bahkan Budi Karya juga menyatakan rencananya untuk meminta Prisiden RI, Joko Widodo, datang ke Sumtim, dan bisa saja untuk melakukan panen raya tebu yang di kembangkan oleh investor PT. Muria Sumba Manis (MSM).
Dalam kesempatan yang sama,Budi Karya juga berharap, seiring waktu, perkebunan tebu nantinya tak hanya bisa dipanen sebatas pada lahan 20 ribu hektar namun juga bisa lebih luas lagi.
“Kita doakan nantinya berkembang tidak hanya dua puluh ribu hektar, tapi bisa empat puluh ribu atau mungkin seratus ribu hektar,” imbuhnya.
Pernyataan dan Harapan Menhub ini, selain dikemukakan kepada wartawan dan sejumlah elemen pemerintah pusat maupun daerah yang ada saat itu, juga nampak didengar dan disaksikan oleh perwakilan PT. MSM yang juga turut hadir.
Sehubungan dengan hal itu, pihak PT. MSM yang hadir kala itu, tidak berhasil lagi dikonfirmasi awak media, karena berbarengan meninggalkan Pelabuhan Nusantara bersama rombongan Menhub yang hendak menuju Bandara Umbu Mehang Kunda, untuk selanjutnya meninggalkan Waingapu.
Upaya untuk mendapatkan keterangan ataupun tanggapan maupun apresiasi pihak PT. MSM pada pernyataan Menhub tersebut, hingga berita ini ditulis belum mendapatkan respon.
Communicatior Corporate PT. MSM, Yuwono, yang dihubungi media ini via saluran WhatsApp sejak Senin (11/09) lalu hingga kini tidak mendapatkan jawaban dan penjelasan.
Adapun jika merujuk pada pernyataan pihak PT. MSM sebelumnya, tepatnya saat memberikan pemaparan pada Kapolda NTT, yang melakukan kunjungan kerja dan meninjau investasi PT. MSM, Senin (22/05) silam, di desa Wanga, tanda tanya perihal aktivitas investasi hingga produksi PT. MSM bisa sedikit terjawab.
Kapolda NTT kala itu mendapatkan pemaparan tentang aktifitas perusahaan serta rencana kerja perusaahaan oleh area Manager PT. MSM, Husin Nur Roini.
“Hingga kini lahan yang telah ditanami tebu seluas 246 hektar untuk pembibitan dan diupayakan akhir bulan ini bisa mencapai 350 hektar. Target kami, akhir tahun ini bisa 600 hektar yang ditanami tebu. Dan masih akan berkembang terus. Tahun 2018 kami targetkan 2200 hektar dan tahun 2019 seluas 6000 hektar telah ditanami dan selanjutnya bisa dipanen seiring dengan selesainya pembangunan pabrik yang akan mulai pengerjaanya pada bulan Agustus nanti. Efektif pengelolaan dan produksi pada tahun 2020 mendatang. Kami optimis akan terealisasi rencana kerja kami,” urai Husin yang kala itu didampingi Communicatior Corporate PT. MSM, Yuwono dan Manager Legal and Public Affair, Dody Indharto.
Akhir tahun ini atau awal tahun 2018 mendatang, akankah ada panen tebu di atas lahan seluas 20 ribu hektar? Dan akankah Presiden Jokowi hadir untu panen Raya? Tanya yang hanya bisa terjawab PT. MSM dan Sang waktu.(ion)