Warga Sinyalir Investor Punya Andil Turunnya Debit Air

oleh
oleh
Sedot Air Sumur

Waingapu.Com – Warga dusun Padamu, Desa Patawang, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT sekira dua tahun terakhir harus menyiasati turunya debit air di saluran irigasi ke sawah mereka. Jika tahun-tahun sebelumnya warga bisa panen dua kali setahun, kini warga hanya bisa tanam dan panen padi sekali dalam dua tahun. Wargapun mensinyalir investor punya peran pada turunnya debit air.

“Sekarang kami tanam dan panen padi sekali dalam dua tahun. Habis air di saluran sedikit. Tidak mampu airi sawah warga. Ini tambah parah sejak masuknya perusahaan Djarum di atas sana,” jelas Rehabeam Wila, warga Padamu, yang ditemui beberapa hari lalu.

Ditanya lebih jauh, apakah perusahaan investasi perkebunan tebu yang dimaksud? Rehabeam membenarkannya. “Yaa itu perusahaan tebu sudah, mereka mau ambil air darimana lagi, yaaa dari sungai sudah, karena mereka tidak gali sumur,” timpal Rehabeam sembari mengoperasikan mesin pompa air di atas sumur yang digalinya, berjarak hanya beberapa meter dari sawahnya yang mulai menghijau padas lahan seluas 40 are itu.

Baca Juga:  Kembara ‘Nginap’ di Kawangu, Jadi Target Bidik Brigade Pembasmi Belalang

Keluhan senada juga disuarakan oleh keluarga Norbeth dan Tabitha. “Kami tidak bisa tanam padi sekarang, paitua sekarang pagi sore naik iris tuak buat di masak jadi gula,” kata Tabitha.

Pernah diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumtim dan juga pihak PT. MSM membantah menjadi penyebab keringnya irigasi atau turunnya debit air. Pemkab dan MSM senada menyebutkan turunnya debit air, murni karena kemarau panjang, yang mana imbasnya banyak sumber air yang tak hanya turun debitnya tapi bahkan kering.(ion)

Komentar