Waingapu.Com-Pemerintah Kabupaten Sumba Timur bergerak cepat menyusul lampu hijau dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI. Wakil Bupati Sumba Timur, Yonathan Hani, memimpin rapat percepatan pengusulan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) untuk desa-desa yang hingga kini masih gelap tanpa listrik. Rapat digelar di Aula Setda Kabupaten Sumba Timur, Selasa (18/11/2025) yang dihadiri unsur teknis dari bagian SDA serta perwakilan pemerintah desa.
Rapat ini merupakan tindak lanjut langsung dari pertemuan Bupati Sumba Timur dengan Menteri ESDM RI saat peresmian PLTMH Wairara, Kecamatan Mahu, pada 29 Oktober 2025. Dalam kesempatan tersebut, Menteri ESDM memastikan percepatan pemasangan jaringan listrik energi terbarukan dengan pembiayaan yang akan masuk dalam Tahun Anggaran 2026. Janji itu menjadi momentum yang kini dikejar pemerintah daerah.
Wabup Yonathan Hani menegaskan bahwa persoalan listrik bukan lagi sekadar kebutuhan dasar, melainkan penentu masa depan desa-desa tertinggal. Ia meminta pemerintah desa menyiapkan data yang lengkap, akurat, dan sesuai standar teknis yang diminta oleh kementerian. Data itu menjadi pintu gerbang agar proposal yang dikirimkan tidak tertahan di pusat.
“Jangan sampai kita terhambat hanya karena kelalaian administrasi. Kita harus pastikan setiap desa punya data yang rapi dan valid,” tegasnya dalam rapat tersebut. Menurutnya, keberhasilan pengajuan proposal sangat bergantung pada kemampuan daerah memetakan kebutuhan energi secara benar.
Ia juga meminta komunikasi antara pemerintah desa dan Bagian SDA Setda Sumba Timur tidak terputus. Mekanisme pelaporan dan pengiriman dokumen harus berjalan cepat sehingga pengusulan tidak menumpuk menjelang batas waktu. “Ini pekerjaan yang membutuhkan kedisiplinan,” katanya.
Momentum percepatan ini tak lepas dari keberhasilan PLTMH Wairara yang beberapa pekan lalu menjadi model percontohan. Proyek tersebut bahkan sempat dikunjungi Wakil Menteri dan menuai apresiasi dari Lundji Kaborang, tokoh masyarakat sekaligus anggota DPRD asal Desa Wairara. Ia menilai Wairara telah membuktikan bahwa energi bersih dapat mengubah kualitas hidup masyarakat.
Menurut Lundji, hadirnya listrik berbasis mikrohidro membuat desa-desa pegunungan punya peluang berkembang. Ia berharap percepatan yang kini digerakkan pemerintah tidak berhenti pada tataran rencana, tetapi benar-benar menjangkau wilayah yang selama ini terisolasi. “Wairara sudah merasakan manfaatnya. Desa lain juga harus menyusul,” ujarnya.
Apresiasi itu menjadi pendorong moral bagi Pemkab Sumba Timur. PLTMH Wairara kini dipandang sebagai bukti nyata bahwa kolaborasi pusat-daerah dapat menghadirkan perubahan konkret, terutama bagi desa-desa terpencil.
Dalam rapat tersebut, pemerintah juga menyiapkan tim pendamping untuk membantu desa menyusun proposal. Pendampingan ini dianggap penting mengingat masih banyak aparatur desa yang belum familiar dengan persyaratan teknis energi terbarukan.
Wabup menegaskan bahwa Pemkab Sumba Timur akan terus mengawal proses ini hingga ke tingkat kementerian. Ia menilai percepatan pemerataan listrik merupakan investasi jangka panjang dalam pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat. “Desa gelap harus segera terang,” ujarnya.
Dengan dukungan kementerian dan dorongan tokoh-tokoh masyarakat, Sumba Timur kini berada di titik akselerasi penting. Pemerintah daerah optimistis bahwa tahun depan akan menjadi babak baru bagi desa-desa yang selama ini menunggu cahaya pertama mereka.(ion)







