Waingapu.Com – Seminar sehari dalam rangka puncak peringatan bulan bahasa di SMA Negeri 01 Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Sabtu (30/10) meninggalkan sejumlah kesan menarik bagi peserta. Salah satunya dirasakan oleh Yublina Konga Naha, siswi kelas XII – Mia satu, yang spontan menghasilkan karya dalam bentuk puisi selepas pelaksanaan seminar.
Kepada media ini, Yublina menyatakan, inspirasi awalnya datang setelah Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing memberikan motivasi selepas membuka secara resmi acara itu. Namun sebut dia, keraguan muncul dihatinya untuk menuliskannya di atas kertas. Keraguan itu terus menghantuinya, namun inspirasi itu juga terus mendesaknya, dan lantas dikuatkan kala dirinya mendengar motivasi yang diberikan oleh pemateri dari unsur jurnalis.

Materi berjudul ‘Bisa Menulis Karena Biasa’ yang dibawakan oleh Dion Umbu Ana Lodu, jurnalis MNC Media wilayah pulau Sumba, memantapkannya untuk segera menuangkan inspirasi di kepalanya dalam sebuah puisi pada kertas lusuh yang dipegangnya.
“Jika inspirasi untuk menulis itu muncul jangan tunda, mulailah sesegera mungkin untuk menulis. Jangan takut salah, karena perbedaan salah dan benar dalam menulis itu setipis kulit ari. Itu tadi kata kakak Jurnalis yang saya ingat. Saya langsung tulis, dan hasilnya saya tunjukan pada pak Oktavianus, guru yang juga selalu memotivasi saya,” jelas Yublina.
Karya Yublina kemudian didiskusikan dan diperbaharui bersama Oktavianus Lili, guru yang tak hanya memotivasi, bahkan juga meminta pertimbangan wartawan media ini untuk bantu mempublikasikannya.
“Awalnya karyanya dia bawa ke saya, lalu kami berdiskusi, dan sepakat untuk memberikan hasilnya kepada pak Wartawan sebagai karya kami bersama. Moga dengan termuatnya di media Waingapu.Com bisa makin memotivasi dia dan juga teman-temannya yang lain untuk mulai berani menulis,” timpal Oktavianus.
Berikut puisi yang merupakan karya kolaborasi Yublina dan Oktavianus:
Aku dan Masa Depanku
Hadirmu dan sapamu awalnya bagai ilustrasi,
Tiada beda dengan sejuta mimpi.
Memberi inspirasi,
Terangkai dalam memori.
Hari yang terlewati,
Semakin kumengerti.
Memenuhi hati
Dan hidup lebih berarti.
Kupertaruhkan pikiran,
Meski ada rintangan.
Ini hidup kuperjuangkan,
Karena aku dan masa depan.
Tetap kujaga harapan,
Siap Lewati tantangan,
Meraih mimpi indah
Karena aku dan masa depanku.
Oktavianus yang juga mengaku sebagai salah satu dekorator panggung seminar dan pentas seni itu juga menyatakan bangga, karena hasil karyanya bersama rekan – rekannya diapresiasi oleh sejumlah undangan. Kegembiraan itu kata dia, seindah maha karya jemari kreatif perempuan Sumba Timur yang terampil menghasilkan kain tenun ikat nan memikat.
“Selembar kain tenunan itu menebar wangi khasnya mengiringi tertuangnya ide kreatifmu. Teruslah berkarya lebarnya kain yang mengharumkan namamu, tidaklah selebar dann seluas ide kreatifmu,” pungkas Oktavianus menutup percakapan seputar motivasi bagi pelajar juga dekorasi yang ditampilkan saat itu. (ion-ped)