Warga Nilai Jembatan Laimbonga Dikerjakan Tidak Berkualitas

oleh
oleh

Waingapu.Com – Ambruknya oprit jembatan Laimbonga II, di desa Laimbonga, Kecamatan Kahaungu Eti, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT dinilai warga sebagai bukti minimnya kualitas kerja dan material dalam proyek yang menelan dana sebesar Rp. 718. 435.000 yang bersumber dari APBD Sumtim tahun 2015 itu.

“Coba kalau kerjanya bagus seperti jembatan Laimbonga satu tentu tidak ambruk atau berlubang. Ini belum lama dikerjakan sudah berlubang di ujung kiri dan kanan jembatan. Untung saja kami cepat laporkan ke pengawas, juga Kepala Desa laporkan ke Kabupaten, jadi cepat ditimbun dan ditutup lubangnya,” jelas Kambuku Mbeni, seorang tokoh masyarakat Laimbonga yang ditemui di jembatan tersebut, Minggu (13/03) lalu.

Baca Juga:  KPK Ingatkan Pentingnya Pengawasan untuk Pencegahan Korupsi

Sekalipun mengkritisi dan mensinyalir minimnya kualitas kerja kontraktor dan material dalam proyek jembatan tersebut, Kambuku Mbeni tetap mengucapkan terima kasih pada pemerintah Sumtim yang telah mengucurkan dana untuk proyek ini.

“Walau jembatannya seperti ini, kami tetap terima kasih, karena kami tidak harus langgar kali lagi, jika pergi dan pulang Kecamatan juga ke Waingapu,” timpalnya.

UB. Taranggela, Kepala Desa Laimbonga yang ditemui terpisah di kediamannya membenarkan bahwa ada permasalahan dalam pengerjaan Proyek tersebut.

“Saya pernah laporkan ke Dinas PU setelah tahu ada lubang karena tidak padatnya timbunan. Setelah itu barulah kontraktor datang bawa sirtu untuk timbun kembali. Saya juga minta agar jangan dulu diaspal, tunggu padat betul, kalau tidak sama juga nanti lubang lagi,” jelasnya seraya menambahkan, terkait dengan kondisi jembatan juga laporan dan informasi seputar kualitas dan kondisi jembatan tersebut, pihak Polres dan juga beberapa oknum petugas dari instansi terkait di Sumtim sempat meninjau jembatan dan menemuinya.

Baca Juga:  Kuasa Hukum Paket MATA Yakin Panwaslu Sumba Tengah Independen

Hasil pantauan lainnya yang ditemukan dilokasi jembatan, beberapa bagian jembatan nampak pecah dan retak. Hal lainnya yang juga ditemukan adalah, pemasangan papan proyek yang tidak seperti proyek-proyek lainnya. Dimana berdekatan dengan lokasi pekerjaan namun justru terletak lebih dari 10 kilometer dari lokasi proyek, proyek ini.

Berdasarkan papan itu, proyek tersebut dikerjakan oleh CV. Indah Lestari Pratama dengan CV. Widya Jasa Konsulindo sebagai Konsultas Pengawas.(ion)

Komentar