Waingapu.Com – Pemberitaan seputar pekerjaan Proyek Jembatan Laimbonga II (dua) di desa Laimbonga, Kecamatan Kahaungu Eti, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, rupanya memantik tanggapan dari sejumlah pihak.
Dunia maya-pun bersuara untuk menangapi pemberitaan yang dirilis beberapa media, terkait keluhan, kecemasan dan penilaian warga seputar sempat ambruknya oprit jembatan juga terkait rendahnya kualitas pekerjaan proyek yang menyedot dana APBD Sumtim 2015 senilai lebih dari Rp. 700 juta itu.
Era keterbukaan dan tranparansi yang salah satunya melahirkan kondisi cepat dan lugasnya warga berkomentar via dunia maya semisal media social Facebook (FB), juga dimanfaatkan warga menanggapi pemberitaan seputar proyek Jembatan Laimbonga II.
“Kerja asal jadi yang penting dana proyek dapat… Kontraktor abal2,” tanggap Account Rambu Emu Laimbonga.
Tangapan lainya juga disuarakan account Vian Anthoni, Leo Ranjamandi dan Ednarina Ate. “Kasihan Rakyat,” komentar pendek Vian Anthoni. Sementara komentar bernada sinis justru dicetuskan oleh account Ednarina Ate dan Leo Ranjamandi.
“Itulah hasil proyek-proyek di Sumba Timur,” tulis account Edrina Ate. “Tidak perlu disesalkan karna sudah standar proyek sumba timur,” beber Account Leo Ranjamandi.
Diberitakan sebelumnya, UB. Taranggela, Kepala Desa Laimbonga yang ditemui wartawan di kediamannya, Minggu (13/02) membenarkan bahwa ada permasalahan dalam pengerjaan Proyek tersebut.
“Saya pernah laporkan ke Dinas PU setelah tahu ada lubang karena tidak padatnya timbunan. Setelah itu barulah kontraktor datang bawa sirtu untuk timbun kembali. Saya juga minta agar jangan dulu diaspal, tunggu padat betul, kalau tidak sama juga nanti lubang lagi,” jelasnya seraya menambahkan, terkait dengan kondisi jembatan juga laporan dan informasi seputar kualitas dan kondisi jembatan tersebut, pihak Polres dan juga beberapa oknum petugas dari instansi terkait di Sumtim sempat meninjau jembatan dan menemuinya.(ion)