Waingapu.Com – Ditengah gencarnya pemerintah membangun kawasan transmigrasi lokal (translok) di Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, fakta miris justru terpampang nyata di kawasan translok desa Yubuwai, Kecamatan Kahaungu Eti. Di translok yang dilengkapi sarana listrik dan juga perpipaan air bersih yang memadai justru mudah ditemui rumah yang tak lagi berpenghuni dan bahkan rusak berat, hingga terkesan beberapa rumah bak rumah hantu.
Seperti disaksikan beberapa hari lalu, sejumlah rumah translok dengan kontruksi semi permanen itu lengang, hampa dan tak lagi bisa menjadi saksi akan sentuhan, keakraban, canda tawa ataupun suka duka manusia penghuninya. Bahkan sejumlah unit rumah alami kerusakan seperti jebolnya dinding bambu dan tembok, hingga tak berjendela serta berpintu.
Mbaku Ndjuka Andung, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Desa Yubuwai membenarkan banyaknya rumah translok yang ditinggalkan penghuninya. Kepada wartawan Ndjuka Andung bahkan menjelaskan adanya belasan sertifikat tanah yang ditahan dan diamankan oleh pemerintah desa.
“Ada sekitar tiga puluhan persen yang tidak ada penghuninya lagi. Memang banyak penghuni yang berasal dari desa induk yakni dari desa Kota Kawau, mereka hanya sebulan sekali datang. Kami telah lakukan penertiban penduduk dan penghuni rumah translok beberapa waktu lalu pasca persiapan pemekaran. Kami telah dua kali kirim surat dan bahkan telah adakan pertemuan, namun hanya belasan orang yang hadir. Kami juga sampaikan hal ini ke Disnakertrans,” jelas Ndjuka Andung kepada wartawan usai menggelar pertemuan dengan sejumlah warga di balai pertemuan desa.
Terkait dengan penahanan sertifikat tanah, Ndjuka Andung menjelaskan, hal itu telah dikonsultasikan pula dengan Disnakertrans. Nantinya Disnakertrans bersama pemerintahan desa akan mendata kembali sertifikat itu apakah sesuai dengan pemilik rumah yang sekarang atau sudah berubah.
“Ini program Disnakertrans, jadi kami terus berkonsultasi. Nanti akan dicermati kembali apakah sertifikat itu benar sesuai dengan pemilik rumah atau penghuni rumah yang sekarang, kalau memang tidak ya bisa saja dimatikan SK Disnakertrans yang terdahulu dan bisa diganti dengan pemilik yang baru. Ada duabelas sertifikat yang ada dipemerintah desa, dengan pertimbangan saat penyerahan rumah yang lalu mereka ada dan selama bantuan dari pemerintah masih berjalan mereka juga ada, namun setelah bantuan tidak lagi diberikan mereka tidak muncul lagi walaupun telah dihubungi berkali-kali,” tandas Ndjuka Andung.
Adapun di tahun ini, pembangunan Translok baru juga kembali dilaksanakan oleh pemerintah berlokasi yang mana satunya kembali berlokasi Yubuwai. Kedua Translok yang dibangun ini nantinyas akan dibangun dengan kontruksi permanen dan menggunakan baja ringan yang akan menyanggah atapnya juga dilengkapi dapur dan MCK.(ion)