Waingapu.Com – Aneka tanggapan atau reaksi pasca pemberitaan media massa seputar munculnya ancaman serangan hama belalang Kumbara, di Desa Yubuwai, Kecamatan Kahaungu Eti, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT muncul pula di jagad maya khususnya jejaring social Facebook (FB). Mulai dari kritikan hingga nada simpati juga kekuatiran akan ancaman hama belalang pada areal pertanian warga memberi warna hari-hari penikmat pertautan jagad maya yang cukup populer itu.
“Kita terlalu serakah terhadap alam, memotong rantai makanan dengan memburu hewan pemakan serangga seperti menembak burung membawa dampak seperti hama belalang. Memang hanya alam yang bisa membalaskan perlakuan buruk padanya. Sayangnya yang menanggung itu bukan para pelaku yang membunuh hewan pemangsa serangga seperti belalang. Semoga kita berpikir dan menjadi bijak,” urai Rambu Anarara Paranggi dalam komentarnya menanggapi postingan video berita tentang serangan belalang oleh salah satu account FB.
Belalang Kumbara dan kekuatiran ancaman akan dampak yang bakal terjadi juga membuat sebagian account melakukan kilas balik ke masa silam ketika fenomena serangan belalang terjadi.
“Ketika saya masih sekolah dulu, 2 x saya lihat hama belalang di Waingapu. Dahsyat! Mereka datang bagai pasir jumlahnya tak terhitung! Bunyinya bagai gemuruh guntur. Saking banyaknya tak seberkas pun cahaya matahari tembus lapisan kawanan mereka. Gelap gulita! Mereka turun dan hinggap pada pohon apa saja lalu mengerat semua buah dan daun. Teriakan manusia, bunyi-bunyian gong, tambur, piring dan lain-lain tidak berwibawa mengusir mereka. Waingapu tandus dalam hitungan detik! Kelaparan di mana-mana,” papar Petronela Victoria Ndjurumana dalam sebagian komentarnya dalam account FB – nya.
Sebagian lainnya tidak berkomentar panjang namun justru memberikan informasi kawanan belalang di wilayah lainnya di Sumtim, lengkap dengan foto-foto pendukung.
“Di Maubokul juga sudah ada,” komentar pendek Astrian Christin dalam account FB-nya. Bahkan Christin melengkapi accountnya dengan foto-foto yang menarik like dan komentar dari teman mayanya.
Jika jagad maya saja berkomentar dan menaruh simpati pada fenomena belalang ini, dua jempol bakal diberikan bahkan doa dan ucapan terima kasih tentunya akan diberikan pada Intansi teknis terkait jika cepat dan tepat menyikapinya ‘invasi’ belalang kumbara itu.(ion)