Waingapu.Com – Perang secara masif terhadap wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) terus digelorakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur (Sumtim) dan sejumlah elemen di masyarakat. Kendati demikian keterbatasan sarana menjadi kendala, diantaranya ketersediaan alat fogging. Seperti diberitakan sebelumnya, saat penetapan penyebaran dan penularan DBD sebagai Kejadian atau Kasus Luar Biasa (KLB), alat fooging yang tersedia hanya lima unit. Keterbatasan inilah yang menjadi salah satu harapan Pemkab. untuk bisa mendapatkan bantuan dari Dinas Kesehatan Propinsi NTT.
Bupati Sumtim, Gidion Mbiliyora yang ditemui wartawan pasca mengunjungi para pasien DBD di RSU Imanuel, Sabtu (02/02) lalu membenarkan keterbatasan itu, dan juga langkah permintaan bantuan dari Pemerintah Propinsi. “Khusus untuk pengadaan alat fogging ini kita harus segera membuat laporan resmi ke Gubernur untuk meminta bantuan alat fogging dari Dinas Kesehatan Propinsi,” tandas Gidion yang kala itu didampingi oleh Kabag. Humas dan Protokol Sumtim Welem D. Djara Dale dan Dokter David V.W, yang merupakan dokter specialis anak pada RSU Imanuel itu.
Kisah miris yang dipicu DBD sepertinya belum akan berakhir. Selain potensi penambahan warga terjangkit, hingga kini berdasarkan informasi yang diterima media ini menyebutkan masih ada tiga warga di ruang ICU RSUD Umbu Rara Meha-Waingapu yang harus jalani perawatan dan penanganan intensif para medis. Bupati Sumtim juga menyebutkan, jika merujuk data dari bulan Desember 2018 lalu, hingga kini telah tujuh orang meninggal dunia karena DBD. (ped – ion)