Waingapu.Com – Penangkapan US, Selasa (26/04) lalu yang kemudian diikuti dengan meninggalnya AR, dini hari kesesokan harinya, tak bisa dipungkiri disambut sukacita warga terutama para korban perampokan yang diduga dilakukan oleh keduanya. Namun demikian, tak bisa pula dipungkiri, ada tanda tanya yang muncul sehubungan dengan meninggalanya AR dan proses hukum bagi US yang justru dilakukan di Polres Sumba Barat (Sumbar), NTT.
Terkait hal itu, kepada wartawan yang menemuinya di ruang kerjanya, Rabu (05/05) siang, Kapolres Sumba Timur (Sumtim), AKBP. Alfis Suhaili, menegaskan komitmen jajarannya untuk tetap menuntaskan kasus yang disangkakan pada AR.
Berita lain:
- US Dibekuk Aparat, AR Meninggal Dunia
- Sempat Nyamar Jadi Penggali Sumur, DPO Kasus Perampokan Dibekuk
“Kasus ini sangat meresahkan warga, dan tentunya kami bisa sampai ke tahapan ini juga karena ada bantuan informasi dari masyarakat. Saya pastikan kasus ini tetap berlanjut penanganan dan penuntasannya, walaupun AR telah meninggal. Kami masih bisa terus mengembangkan kasus ini dari saksi-saksi, barang bukti dan juga tersangka lain yang telah ditahan. Meninggalnya AR tidak menjadikan kami berhenti untuk mencari dan menelusuri serta menangkap pelaku lainnya,” tandas Alfis.
Keterkaitan antara AR dan US dalam sejumlah kasus perampokan yang terjadi di Sumtim dan Sumbar, juga akan menjadi pencermatan jajaran penyidik Polres Sumtim.
“Dari hasil penyelidikan bisa saja mengarah kesana, namun hingga sekarang alat bukti masih belum cukup. Namun yang pasti kami akan tetap berkoordinasi dengan Polres Sumba Barat, yang hingga kini masih menangani proses hukum atas kasus-kasus yang disangkakan kepada US,” imbuh Alfis.
Seperti diberitakan sebelumnya, AR merupakan tersangka perampokan di sejumlah wilayah di Sumtim yang sangat meresahkan warga. Ketika ditangkap aparat AR berusaha kabur dan melawan petugas hingga kemudian dilumpuhkan dengan timah panas. Karenanya AR kemudian dirawat selama beberapa hari di RSUD Umbu Rara Meha, namun akhirnya meninggal dunia.(ion)