Pasca Pembakaran KPUD SBD: Dua warga terluka, di duga ditembak oknum TNI

oleh
oleh

Waingapu.Com – Demo berujung pembakaran Gedung KPUD Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), NTT pada jumat (28/03) lalu ternyata masih menyisakan masalah lainnya. Dua orang warga hingga kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Karitas Waitabulla, karena luka tembak yang dideritanya. Ketika ditemui wartawan di bangsal tempat perawatan, Minggu (30/03) siang kemarin, keduanya mengaku ditembak oknum TNI.

Ketika ditemui di bangsal Santo Yoseph, RS Karitas, kedua korban, masing-masing Yulius Rendi (20) dan Kornelius Dapaloka (20) masih terbaring lemah dengan perban di bekas luka yang disebut keduanya akibat diterjang peluru itu. Kala ditemui keduanya mengaku luka di kaki kanan dan tangan kiri akibat tembakan yang diduga dilepaskan oleh anggota TNI yang mencegat truck dan motor yang ditumpangi keduanya usai mengikuti aksi demo yang berujung pembakaran Gedung KPUD setempat. Bahkan Yulius menyebutkan, satu dari dua proyektil di lengannya hingga kini belum dikeluarkan.

Baca Juga:  PT. Mitra Akui Batu Diambil PadaTiga Lokasi Di Sumba Barat & SBD

”Kita sudah mau pulang, tiba-tiba ada tentara yang tunggu dipertigaan, saya ada di atas motor lalu ditahan, begitu saya baru mau turun tiba-tiba saya ditembak. Ini baru satu yang dikasih keluar, masih ada lagi satu,” jelas Yulius.

Kornelius Dapaloka, rekannya yang dirawat tepat di samping Yulius menjelaskan, luka tembak yang dialaminya tepat di betis kirinya. ”Kami dari KPUD mau pulang, ada tentara yang tahan dump yang saya naik. Lalu disuruh turun, saya belum sampai ditanah, langsung kena sudah saya punya kaki, kena tembak.” jelasnya.

Menanggapi hal itu, Danrem 161 Wirasakti Kupang, Brigjen. TNI A. Yuliarto, kepada wartawan di Bandara Tambolaka, ketika dikonfirmasi beberapa saat sebelum terbang ke Kupang, Minggu (30/03) sore kemarin membantah anggotanya terlibat.

Baca Juga:  Judi Remi, Camat & Kepala Desa Diringkus Aparat Gabungan

Yuliarto mengaku informasi itu baru diketahuinya justru ketika dikonfirmasi. ”Saya malah belum dengar karena memang tidak ada itu, tentara nggak ada waktu itu, tidak ada yang lakukan pengamanan. Ini ada Pak Kapolres dan Pak Dandim. Ini saya baru dengar, kalau ada pasti ramai. Jadi nanti harus dicheck dilapangan. Sayapun akan mencek kebenaran informasi itu,” tandas Yuliarto yang kala itu didampingi Kapolres Sumba Barat, AKBP. M. Ischaq dan Dandim 1613 Sumba Barat, Letkol ARH Deni Kusmawan.

Seperti diberitakan sebelumnya, demo massa yang berujung pembakaran Gedung KPUD setempat mengakibatkan lebih dari 90 persen logistik pileg ludes terbakar. Logistik yang luput dari perusakan dan jilatan jago merah hanyalah logistik surat suara untuk kecamatan Wewewa Selatan.(ion)

Baca Juga:  Ongko Hui: “Satu Dari Dua Perampok Itu Pakai Bahasa Sumba Barat”

Komentar