Waingapu.Com – Pelabuhan Nusantara Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), khususnya di area penumpukan peti kemas ambruk, serta beberapa bagiannya alami
kerusakan dan keretakan. Padahal pelabuhan yang oleh warga Sumtim biasa disebut Dermaga Baru itu belum lama di bangun dan direnovasi.
Informasi yang berhasil dihimpun awak media dari di sekitar pelabuhan tersebut menyatakan, pembangunannya baru selesai 2015 lalu dengan anggaran miliaran rupiah. Pengerjaan pengembangan dan perluasan pelabuhan terbesar di Pulau Sumba itu disebut dilakukan oleh perusahaan kontruksi asal Surabaya, Jawa Timur.
Pengerjaan yang tidak optimal dan pengawasan yang lemah disinyalir menjadikan pelabuhan ini rentan rusak dan ambruk oleh hempasan ombak dan gelombang tinggi, yang akhir-akhir ini melanda laut NTT umumnya dan Pulau Sumba khususnya.
Intensitas gempa yang selama ini sering terjadi, juga disinyalir akan memperparah kondisi kerusakan pelabuhan yang perluasannya dilakukan dengan cara mereklamasi teluk Waingapu itu.
Seperti terpantau beberapa hari terakhir, kerusakan terus meluas, karena tidak adanya upaya perbaikan dari instansi terkait. Yang nampak hanyalah area kerusakan dibatasi dengan drum bekas, batu dan potongan-potongan kayu.
Secara umum, aktifitas di pelabuhan berjalan seperti biasa, walau para warga pengunjung yang biasa melakukan aktifitas memancing mengaku tetap was-was terkait kerusakan tersebut.
“Biasa ditempat yang rusak itu saya paling suka pancing, tapi karena sudah roboh begitu ya saya jauh-jauh sudah, takut pas lagi asyik mancing roboh lagi. Kemungkinan roboh kasrena tidak kuat terhantam ombak, atau mungkin juga karena gempa,” tanggap Imanuel, seorang warga asal Kelurahan Wangga, Kecamatan Kambera, yang mengaku sering melepas kepenatan dengan memancing di area pelabuhan.
Hingga kini otoritas pelabuhan atau KSOP Waingapu, belum memberikan keterangan terkait kerusakan tersebut. “Bos lagi ke Jakarta, mungkin senin atau selasa baru pulang,” ujar security KSOP kala disambangi wartawan, Kamis (19/01) siang kemarin.(ion)