Dukung Penanganan Covid-19 di Sumba Timur, Bisa Disakurkan Melalui Nduma Luri

oleh
oleh
Bantuan Sosial

Waingapu.Com – Masih tingginya angka sebaran Covid-19 di Kabupaten Sumba Timur, sejatinya merupakan persoalan bersama bagi semua elemen warga. Untuk menekan penyebarannya selain dengan menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian juga tak bisa ditepikan adalah menunjukan kepedulian pada mereka yang terpapar. Melalui Posko Nduma Luri, dukungan dan kepedulian itu bisa disalurkan, dan yang yang pasti akan diberikan secara cepat dan tepat.

Sehubungand engan itu, Sabtu (28/08) lalu, Sentosa family memberikan bantuan kepada warga yang jalani Isolasi Mandiri (Iosman) melalui Posko Nduma Luri. Pokso yang berada di kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera itu secara simbolis menerima bantuan yang diserahkan oleh Melisa Sentosa. Bantuan itu diterima oleh Yeni Rinawati, selaku perwakilan Posko Ndumaluri.

Bantuan Sosial

Bantuan yang diwujudkan dalam bentuk paket makanan, masker medis, buah-buahan dan juga vitamin diharapkan bisa membantu meringankan beeban yang dialami warga yang jalani Isoman.

“Kami Sentosa’s Family tertarik dan sangat antusias dengan program Nduma Luri ini karena sangat berperan untuk meringanlan beban kerja dan pemerintah, karena memberikan bantuan sampai ke titik sasaran para Isoman,” ungkap Melisa.

Baca Juga:  Kecam Terorisme, Hormati Pluralisme, Bergema Di Waingapu Color Run

Melisa juga berharap bantuan keluarganya yang terbatas jumlahnya itu bisa juga menginspirasi warga masyarakat lainnya, instansi pemerintah maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Sumba Timur untuk ikut mendukung program Nduma Luri.

“Semoga menginspirasi pihak lain untuk ikut juga berbagi dan peduli terhadap saudara-saudara kita yang Isoman dengan mendukung program Nduma Luri ini,” tukasnya.

Nduma Luri sendiri merupakan program yang dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah Umbu Rara Meha (RSUD URM) Waingapu yang bersinergi dengan Dinas Kesehatan, Mitra Perempuan dan Anak (MPA) Sumba Timur, dan Yayasan Na Umanggu La Umma. Sejumlah elemen itu bersatu untuk mendukung pasien positif Covid-19 yang melakukan Isoman.

Baca Juga:  Melawan Petugas, Pencuri Kerbau Lintas Kecamatan di Sumba Timur Ditembak 

Lely Harakai selaku Ketua program layanan Nduma Luri, melalui pesan WhatsApp, Minggu (29/08) mengucapkan terima kasih kepada Sentosa’s Family yang sudah ikut mengambil bagian dalam membantu pasien Isoman. Bantuan itu katanya akan segera didistribusikan kepada pasien Isoman yang ada di Kecamatan Kota Waingapu dan Kambera.

 “Paket makanannya langsung kita distribusikan dengan masker, buah-buahan dan juga vitamin sesuai dengan sasaran yang ada,” jelas Lely sembari memaparkan layanan Nduma Luri juga bertujuan agar semua pasien Isoman tetap terpantau kondisinya saat melakukan Isoman sehingga dapat dihindari kondisi gawat bagi pasien Isoman.

“Pasien – pasien Isoman selalu dipantau melalui telekomunikasi agar memastikan kondisi para pasien Isoman tidak sampai pada kondisi darurat yang dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Ada beberapa pasien yang minta tolong ke hotline. Saat kami cek kondisi nya butuh isolasi RSUD sehingga kami sarankan, lalu koorsinasi dokter puskesmas untuk ke rumah mereka dan Posko jemput untuk lanjutkan isolasi di RSUD,” paparnya.

Baca Juga:  Tempat Praktek & Penjualan Beras Oplosan Digerebek Buser Polres Sumba Timur

Lely yang juga Direktris RSUD URM – Waingapu ini juga mengatakan, melalui Nduma Luri, jika pasien Isoman membutuhkan obat dilayani obat, dan jika membutuhkan konseling, pihaknya menyediakan konselor.

“Kalau butuh informasi seperti latihan fisioterapi pernapasan di rumah, kami kirim video,” jelasnya. Mengenai pembiayaannya, dr. Lely mengaku semua dokter yang mengambil bagian dalam layanan ini semuanya bekerja sebagai relawan sehingga tidak diberikan insentif apapun. Sementara untuk biaya pengadaan obat, pengantaran obat dan makanan dibiayai oleh Yayasan Na Umanggu Ma Hammu dan MPA Sumba Timur. “Pokoknya mempermudah agar pasien jangan sampai masuk ke Isolasi RSUD dengan saturasi oksigen yang terlalu rendah, agar kita juga bisa hemat oksigen di rumah sakit,” pungkasnya. (ion)

Komentar