Egon Bersandar di Waingapu, Abaikan Seruan Bupati, Picu Kekesalan Hingga Dunia Maya

oleh
oleh
Egon Ngeyel

Waingapu.Com – Kapal Motor (KM) Egon, tetap melayari dan merapat ke Pelabuhan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) – NTT. Kapal pengangkut barang dan penumpang ini, mendatangi Waingapu dari Lembar – NTB yang merupakan daerah yang tak lagi steril dari paparan Covid 19. Tak ayal sikap ‘ngeyel’ Egon itu memantik rasa kesal, sinis bahkan amarah ragam kalangan. Beruntung, warga Sumtim masih bisa bersabar dan tidak melakukan hal – hal yang melanggar hukum dan ketentuan yang berlaku. Namun demikian masuknya KM. Egon ke Waingapu, adalah realita yang menunjukan himbauan Bupati terabaikan.

Sedari Kamis (02/04) malam sebelum KM. Egon merapat, sudah banyak pihak yang mempertanyakan dan juga menyesalkan jika sampai itu terjadi. Bahkan juga menjadi bahasan hingga ke media sosial dan diskusi lepas warga di rumah – rumah. Tak terkecuali rencana itu menjadi bahasan di group WhatApss (WA) – Forum Pengurangan Resiko Bencana (Forum PRB). Bupati Sumtim, Gidion Mbiliyora, bahkan menuliskan kata dan kalimat bernada kekesalan. “Bagaimana mereka masih ijinkan lagi untuk bawa penumpang? kalau ada apa–apa mereka harus bertanggung jawab,” demikian isi pesan figur yang akrab disapa GBY itu, sekira pukul 20:27 WITA itu.

Egon Ngeyel

Terkait realita itu, Wartawan media ini juga langsung menghubungi Ilhamda, Manager PT. Pelni cabang Waingapu, juga via jalur WA. Dijelaskan dalam WA-nya, KM. Egon hanya membawa sopir dan kernet dan tanpa penumpang umum. Adapun sopir dan kernet ini adalah operator dari kendaraan roda empat atau lebih yang memuat logistic. Namun Jumat (03/04) media sosial khususnya Facebook diramaikan oleh postingan status, foto dan video yang menunjukan bahwa KM. Egon tak hanya membawa armada bermuatan logistik, sopir dan kernet, namun juga penumpang umum.

Baca Juga:  Operasi Patuh Turangga Mulai Degelar Polres Sumba Timur 

Adalah Rambu Ambu, satu dari sekian postingan yang lengkap tak hanya narasi tapi juga video. Postingan yang kemudian memantik komentar-komentar dari rekan dunia maya account yang merupakan milik dari Pendeta Yuliana Ata Ambu itu. “Semoga tidak ada yang membawa Hadiah yang kita tidak inginkan untuk pulau Sumba,” komentar satir account FB Umbu Father.

Nada kekesalan nampak jelas dalam komentar dalam postingan account Gusti Teni Hawu. Tersirat kekecewaan pula dalam komentarnya yang memadukan bahasa keseharian Sumtim dan bahasa Indonesia baku itu.(ion)

Komentar