Libur Nataru: Wisata Londa Lima Malah Terpuruk

oleh
oleh

Waingapu.Com – Sempat menjadi icon wisata pantai di Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, Pantai Londa Lima dengan pesonanya kini seakan akan tinggal kenangan. Taman wisata yang berada di wilayah Desa Kuta, Kecamatan Kanatang itu, yang dimasa silam setiap masa liburan atau akhir pekan ramai dikunjungi wisatawan domestik (wisdom) bahkan wisatawan mancanegara (Wisman) itu, pengunjungnya kian sepi dari waktu ke waktu.

 

Libur Natal 2013 dan tahun baru 2014 (Libur Nataru) lalu bisa menjadi salah satu tolok ukurnya. Pantai yang disebut-sebut sebagai Kuta-nya Sumtim dan dikelola bersama antara pemerintah desa Kuta dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumtim itu hanya meraih pemasukan Rp. 900.000.-

Baca Juga:  Kado Jelang Tahun Baru, Pulau Sumba Dinobatkan sebagai Destinasi Wisata Terbaik Asia 2025 oleh Time Out

Ruben Mone Kaka, penjaga pintu masuk (loket) ke Taman Wisata itu kepada Waingapu.Com menjelaskan, turunnya animo pengunjung ke taman wisata itu bisa disebabkan oleh rusaknya sejumlah fasilitas penunjang yang ada di taman wisata itu.

”Natal dan Tahun baru baru-baru ini kami hanya dapat pemasukan 900 ribu rupiah. Mau bagaimana lagi, fasilitas penunjang sudah rusak. Seperti rumah payung sudah hancur dihantam angin. Ruang bilas juga yang bisa dipakai tinggal dua, WC juga tak sepenuhnya bisa ooptimal dipakai. Sudah masuk bayar tapi fasilitasnya terbatas, ya tidak heran jika orang memilih pergi ketempat wisata terbuka seperti pantai Puru Kambera,” urai Ruben.

Adapun untuk masuk ke lokasi Wisata itu, demikian imbuh Ruben diklasifikasikan untuk kendaraan roda empat atau lebih tarifnya Rp. 5000, roda dua (sepada motor), Rp.1000. sedangkan pengujung dewasa Rp. 4000/orang dan anak-anak Rp.2000/orang.

Baca Juga:  Zlatan ke Labuan Bajo? Biar Kian Lengkap Coba ke Selatan NTT

Menyikapi realita itu, Ruben menyarankan dan berharap pemerintah melalui instansi terkait bisa membenahi fasilitas yang ada, juga bisa menggandeng pihak swasta untuk melengkapi fasiltas di area wisata seperti tempat permainan anak-anak, rumah payung atau tempat berteduh, ruang bilas serta fasilas WC yang lebih layak.(pat)

Komentar