Waingapu.Com – Tahun 2023 yang baru saja ditapaki disambut sukacita dipelbagai belahan dunia. Namun ramalan terkait kelamnya tahun yang diprediksi akan digelayuti resesi hingga kerawanan dalam bidang pangan, tak bisa begitu saja diabaikan. Namun demikian, pesan penguatan dalam kerangka iman digaungkan dari ‘Gembala’ di Gereja Kristen Sumba (GKS) Jemaat Kambaniru, Kecamatan Kambera dalam ibadah syukur sambut tahun baru, Minggu (1/1/2023) pagi hingga jelang siang lalu.
Dalam khotbahnya yang mengangkat thema ‘Bekerja Berintegritas untuk Tuhan dan Sesama’ Pendeta Jusak R. Uly kepada seribuan umat yang ambil bagian dalam ibadah itu menekankan pentingnya menjaga iman dan harapan pada Tuhan. Juga bekerja pada bidang masing-masing dnegan penuh rasa syukur layaknya bekerja untuk Tuhan. Pendeta Jusak menjadikan Surat Rasul Paulus Kepada Jemaat di Kolose Pasal 3 ayat 23-24 sebagai rujukannya.
“Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Kolose saat itu yang didominasi para budak atau pekerja memberikan motivasi agaar mereka tetap bekerja dan tidak bersungut-sungut. Lakukan pekerjaan itu bukan untuk majikan semata tapi lakukan dalam suka cita layaknya bekerja untuk Tuhan. Itu pesan yang ditekankan rasul Paulus yang masih relevan hingga kini,” jelas Pendeta Jusak.
“Jika kita bekerja untuk Tuhan, ingat ada upah dari Allah bukan dalam bentuk rupiah atau upah duniawi lainnya yang bersifat fana tapi lebih baik dari itu semua karena bersifat kekal,’ timpalnya.
Menghadapi masa-masa yang diprediksikan sulit pada tahun 2023, tetap harus dihadapi dengan semangat untuk bekerja dengan sepenuh hati, melihat pekerjaan itu untuk kemuliaan Tuhan serta bekerja dengan tulus.
“Jadi bagi mereka yang mendapatkan kepercayaan atau jabatan baik di swasta atau dipemerintahan, kerjalah dengan sepenuh hati untuk kemuliaan Tuhan dan dengan tulus. Jangan justru korupsi, menindas bawahan atau yang ASN dan bersifat arogan pada staf yang masih PTT misalnya,” tandasnya.
Dalam iman tentu layak untuk disandingkan dengan harapan dan kasih, karena itu sebut Pendeta Jusak, dalam menghadapi tahun 2023 yang oleh pemimpin dunia dan juga pengamat disebutkan menjadi tahun yang diprediksikan akan berat dan kelam, umat Tuhan tetap mengingat pesan Tuhan Yesus untuk mendahulukan mencari Kerajaan Allah dan selanjutnya segalanya akan ditambahkan atau dilimpahkan.
Adapun dalam ibadah syukur itu, juga dibarengi dengan pengukuhan 52 anggota majelis jemaat yang baru terpilih. Sekaligus melepaskan 42 orang majelis jemaat yang telah mengakhiri pengabdian pelayanannya. Tiga pendeta yang hadir saat itu masing-masing Pendeta Yunia Radjah, Pendeta Aryanti Mana dan Pendeta Jusak R. Uly menumpangkan tangan dan memberkati para majelis jemaat terpilih. (ion)