Waingapu.Com – Operasi militer terbatas, demikian ungkap Vladimir Putin, Prisiden Rusia melabeli serangan militer ke Ukraina, negara tetangganya. Negara berjuluk Beruang Merah itu, dengan kekuatan persenjataannya, mulai meluluh lantakan sejumlah kawasan di beberapa kota strategis di Ukraina sejak Kamis (24/02) lalu. Tak ayal, realita itupun membawa korban bagi warga sipil, sekalipun disebutkan sasaran serangan Rusia itu hanya menyasar fasiitas militer.
Operasi militer, serangan militer atapun invasi yang mana tentu menggunakan peralatan ataupun Alutsista tetaplah menciptakan situasi mencekam dan melahirkan kemirisan. Kondisi warga sipil Ukraina dan situasi terupdate seteru dua negara itu juga dicermati oleh Pendeta Yunia Radjah, S.Th. Sehubungan dengan itu, dalam khotbah dan juga doa syafaat mengajak umat terutama kaum muda yang hadir dalam ibadah petang di Gereja Kristen Sumba (GKS) Jemat Kambaniru, Minggu (27/02).
“Saya melihat di televisi dalam sebuah acara berita, ada menyorot para korban perang di Ukraina. Ada satu anak yang disorot kamera nampak menatap kosong ke depan dengan air mata berlinang. Dia nampak sedih dalam kesendirian, mungkin saja dia terpisah atau bahkan kehilangan orang – orang terdekat atau tercintanya. Mari kita berdoa untuk mereka semua,” ajak Pendeta Yunia.
Ditambahkan Pendeta pada salah satu jemaat GKS tertua di Pulau Sumba itu, perang yang berkecamuk di sana, tentu tidak diharapkan oleh masyarakat di sana. Karena itu, doa dan harapan agar Tuhan dengan kuasanya mengetuk hati para pemimpin di kedua negara bahkan dunia, tentu perlu dipanjatkan sehingga tidak terus terjadi atau bahkan kian meluas.
Sebelum bersama memanjatkan doa, dalam ibadah yang tetap menerapkan protokol kesehatan dalam masa Pandemi Covid-19 itu, umat diajak untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan yang disampaikan via Nabi Yoel 2:1-17. Saat tibanya doa syafaat dipanjatkan, nampak dengan khidmad umat yang hadir kala itu, mengatupkan tangan, menutup mata dan merendahkan diri berdoa bersama pada Sang Maha Kuasa juga Maha Kasih, bagi warga dan militer kedua negara yang menjadi korban perang. Juga berdoa agar perang secepatnya usai, tidak kian meluas dan kembali hidup berdampingan dalam kedamaian. (ion)