Waingapu.Com – Bendung Kambaniru di Kelurahan Maulumbi, Keccamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, NTT, diyakini akan kembali berfungis seperti sedia kala dalam waktu dekat. Secara kasar bisa dikatakan, tinggal sartu persen saja, proyek pada fasilitas irigasi terbesar di Pulau Sumba itu akan selesai. Demikian dijelaskan Purwadi Eko Saputro, yang dipercaya PT. Nindya Karya sebagai Kepala Proyek (Kapro) Penanganan Bencana Bendung Kambaniru pada wartawan Jumat (25/02) siang lalu.
“Sebenarnya pekerjaan kita bisa dikatakan sudah di penghujung. Kalau kita bicara prosentase, kisarannya bisa dibilang sudah 99 persen. Jadi sederhananya, sekarang ini kita tinggal menutup lubang terakhir saja, kan ada pengalihan yang di tengah itu, kerjaan yang lain semuanya sudah beres. Tinggal yang tengah itu kita tutup, terus bagian yang sebagai pengalih itu kita cor sudah beres jadinya,” jelas Purwadi di ruang kerjanya.
Perihal bendung tersebut bisa kembali pada fungsi awalnya, terutama untuk mengairi lahan pertanian petani, yang sebelumnya tak bisa di olah pasca bendung itu luluh lantak oleh badai siklon Seroja, April 2021 lalu, Purwadi punya penjelasannya sendiri.
“Jadi konsep awalnya pekerjaan dalam kaitan dengan penanganan pasca bencana ini adalah mengembalikan ke fungsi awal sarana atau bangunan bendung ini. Jadi setelah kita tuntaskan pekerjaan seperti yang saya sebutkan tadi ditas, yang tinggal sekira satu persen saja itu, sarana bendung ini akan kembali pada fungsi awalnya,” paparnya sembari menegaskan bahwa perbaikan pada bendung Kambaniru itu hanya sebatas pada bangunan utamanya, tidak pada salurannya.
“Yaa bendungnya akan kembali ppada fungsi awalnya, hanya memang untuk saluran irigasinya memang sudah berumur, tapi masihlah bisa untuk dipakai. Kami tidak memperbaikinya karena pada titik dimaksud bukan menjadi bagian atau ranah perbaikan kami,” timpalnya.
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, warga Maulumbi dan juga Lambanapu, bahkan wilayah lainnya di Kecamatan Kambera, memang sudah menunggu penuh harap kembalinya bendung kambaniru pada fungsi awalnya.
“Kalau bisa selesai pada bulan Februari atau awal maret nanti bisa kembali berfungsi tentu kami sangat senang. Banyak lahan warga yang tidak bisa lagi optimal dikerjakan setelah bendung ini rusak, jika bendung telah selesai diperbaiki tentu akan bisa diusahakan kembali,” jelas Dominggus Djangga T. Awang, Lurah Kelurahan Maulumbi kepada wartawan yang menemuinya di lokasi bendung lebih dari sepekan silam itu. (ion)